Liputan6.com, Jakarta - Kordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar, mengungkap alasan rencana membangun markas di Jawa Tengah. Salah satu sebabnya, survei internal mereka menunjukkan tren positif di daerah yang merupakan basis PDIP tersebut.
"Berdasarkan survei kita, memang Jateng menjadi istilah battle ground. Banyak tempat kita menang tipis," kata Dahnil di Kantor Seknas, Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Minggu, 9 Desember 2018.
Baca Juga
Dahnil mengklaim angka survei pihaknya tidak jauh dari hasil Pilkada Jateng, saat kader Gerindra Sudirman Said melawan petahana, Ganjar Pranowo. Namun bedanya, menurut Dahnil, yang berkompetisi saat ini adalah komadannya, Prabowo Subianto. Dia percaya, magnet sang eks Danjen Kopassus ini lebih menarik suara.
Advertisement
"Itu di atas 43 persen beda tipis, kita progresif naik, sedangkan toko sebelah itu stagnan. Yang jelas Pilkada Jateng itu miniatur, karena sekarang ada efek Prabowo, saya pikir akan lebih tinggi dari angka statistik 50 persen, kami yakin," jelas Dahnil.
Selain markas, Dahnil mengatakan pos-pos pemenangan juga akan dibangun di Jawa Tengah. Nantinya titik-titik tersebut akan tersebar di seantero Jawa Tengah.
"Jadi, memang posko-posko akan diperbanyak, akan diperkuat di sana memang," ucap dia.
Tak Jadi Markas Utama
Namun, Dahnil menepis kabar bahwa Jawa Tengah nanti akan menjadi markas utama menggantikan Jakarta. Dia meluruskan, markas di Jakarta yang sebelumnya di TB Simatupang, hanya digeser ke Jalan Kertanegara Nomor 6 atas alasan akses.
"Di pusat itu tetap di K6, samping rumah Pak Prabowo (K4)," dia menutup.
Jawa Tengah saat ini dikenal sebagai "Kandang Banteng". Suara PDI Perjuangan dan Jokowi digadang tak terkalahkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement