Liputan6.com, Jakarta - Sosok calon wakil Presiden nomer urut 01 Ma'ruf Amin belum bisa mendongkrak para pemilih Jokowi-Ma'ruf. Lembaga Survei Charta Politika mencatat alasan memilih Jokowi - Ma'ruf karena sosok Ma'ruf hanya 0,2 persen.
"Kalau menurut saya sih, memang ada keterbatasan dari variabel personal branding. Dia tidak bisa dipaksakan jadi orang yang berbicara data ekonomi, berbicara milenial, dia adalah ulama yang memiliki segmen tersendiri," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di kantornya, Menteng, Rabu (16/1).
Menurut dia seharusnya Ma'ruf tidak perlu diangkat kepermukaan secara tinggi. Cukup kata dia, di fokuskan pasar-pasar seperti ulama-ulama, NU, dan berbagai pasar santri.
Advertisement
"Minimal bisa memperkuat barisan pemilu islam dari Pak Jokowi tetapi kalau memaksa dia jadi electoral disekmen-sekmen yang luas itu jadi sulit. Malah berpotensi jadi bumerang," kata Yunarto.
Tidak hanya sosok cawapres Ma'ruf Amin yang belum mendongkrak elektabilitas Jokowi. Sandi juga belum bisa menaikan Prabowo.
"Sandi ini kan punya variabel branding yang bisa lebih luas. Dia bisa masuk ke anak muda, bisa masuk ke ekonomi sehingga itu menyebabkan Sandi masuk ke semua sekmen. Sehingga ketertinggalan electoral dari Prabowo," kata Yunarto.
Dia menilai Sandi masih bisa meraup semua elemen. Mulai dari emak-emak hingga milenial.
"Sandi gampang dieksploitasi berbeda dengan Ma'ruf yang personal branding tadi," kata Yunarto.
Â
Reporter: Intan Umbari PrihatinÂ
Saksikan video pilihan di bawah ini: