Liputan6.com, Jakarta - Dari beberapa hasil hitung cepat dan rekapitulasi KPU, pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin mengalami kekalahan di Sumatera Barat. Paslon Prabowo-Sandiaga tercatat unggul dalam perolehan suara sementara.
Hal ini selaras dengan raihan suara salah satu parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf, PDIP, yang tak meraih suara bagus di Sumut.
Baca Juga
Meski demikian, Sektretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dan juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyadari suaranya tertinggal jauh, tetapi pihaknya percaya bahwa peta politik dalam tahun-tahun ke depan akan berubah.
Advertisement
"Sebab masyarakat Sumbar itu sebenarnya open mind, melahirkan banyak pahlawan nasional, dan cendekiawan berpikiran kebangsaan dengan tradisi ke-Islam-an yang kuat dan berkemajuan. Apa yang terjadi merupakan proses dialektis sebagai bagian pendidikan politik rakyat," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (21/4/2019).
Dengan demikian, masih kata dia, Jokowi-Ma'ruf dan PDIP akan tetap memerhatikan pembangunan di Sumbar sebagai pelaksanaan konsepsi Indonesia sentris.
"Kami meyakini dengan memberikan perhatian kepada kebudayaan Minang dan menghormati kepeloporan para cendekiawan dan pahlawan nasional dari Sumatera Barat, lambat namun pasti, akan merubah cara pandang dan pemikiran rakyat Sumbar. Semua bagian dari pendidikan politik," ungkap Hasto.
Dia menegaskan, partainya, masih berkeyakinan akan kuatnya akar sejarah Megawati Soekarnoputri dan almarhum Taufiq Kiemas dengan masyarakat Sumbar.
"Anggap saja selama kampanye yang lalu, adanya awan yang menutupi, membuat PDI Perjuangan belum masuk ke hati dan pikiran masyarakat Sumbar. Kami hormati keputusan mereka. Inilah indahnya demokrasi," dia memungkasi.