Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut siap menggelar pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 9 Desember, meski terjadi lonjakan kasus Covid-19 di daerahnya beberapa hari terakhir. Adapun Jawa Tengah setidaknya akan melaksanakan Pilkada Serentak di 21 kabupaten/kota.
"Insya Allah sudah siap semuanya. Sore (tadi), kita rapat dengan Forkopimda, KPU Bawaslu, relatif semua sudah siaplah," kata Ganjar dalam diskusi di Youtube BNPB, Jumat (4/12/2020).
Dia mengakui ada masalah terkait Pilkada, namun terkait hal-hal teknis. Ganjar mengatakan ada beberapa calon pemilih yang hingga kini belum mendapatkan e-KTP.
Advertisement
"Hanya tadi ada persoalan soal e-KTP calon pemilih yang di beberapa tempat belum selesai. Kita minta Dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil) segera menyelesaikan. Kedua, seperti hal teknis dukungan listrik, dukungan jaringan komunikasi," jelas Ganjar.
Selain itu, dia menuturkan terdapaf saksi-saksi yang tak masuk untuk di rapid test Covid-19 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk itu, Ganjar menyarankan agar para calon kepala daerah memfasilitasi para saksi melakukan rapid test.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
APD untuk Petugas
Di sisi lain, dia menyampaikan alat pelindung diri (APD) untuk petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga sudah mulai didistribusikan. Ganjar meyakini APD sudah dapat diterima oleh seluruh TPS pada H-1 pemungutan suara.
"Kalau asumsi dibangun, nanti pesimis semua. Saya optimis kok," ucapnya.
Ganjar menyadari bahwa Pilkada 2020 yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini berisiko besar. Oleh sebab itu, dia mengingatkan semua pihak menerapkan prorokol kesehatan saat mencoblos.
"Calon-calon, masyarakat, pemilih yang akan mencoblos mereka semuanya mesti diatur betul jaraknya. Kita pastikan tidak bersentuhan," tuturnya.
Advertisement