Liputan6.com, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengungkapkan, pihaknya menemukan tempat pemungutan suara (TPS) di Sleman, Yogyakarta yang tidak menyediakan bilik khusus untuk pemilih yang memiliki suhu tubuh tinggi.
Kata dia, bilik khusus di TPS seharusnya disediakan untuk pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celcius.
"Ada TPS tidak menyediakan bilik khusus untuk pemilih dengan suhu tubuh lebih dari 37 derajat ada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Fritz dalam video YouTube Bawaslu RI, Rabu (9/12/2020).
Advertisement
Selain itu, Bawaslu juga menemukan beberapa TPS yang melakukan pelanggaran, seperti halnya membuka TPS lebih cepat ataupun lebih lama dari waktu yang telah ditentukan yakni pukul 07.00 WIB.
"Malah ada TPS dimulai lebih pukul 07.00 WIB, tapi ada yang mulai sebelum pukul 07.00 WIB, terlalu cepat," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ribuan KPPS Reaktif Covid-19
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra menyatakan ada ribuan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dinyatakan reaktif virus corona atau Covid-19. Hal tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan hingga Rabu (9/12/2020) pukul 12.00 WIB.
Kata dia, sebanyak 79.241 dari 1.739.618 petugas yang telah melakukan rapid test dinyatakan reaktif Covid-19. 10.087 orang diantaranya telah melakukan isolasi mandiri.
"Lalu ada 19.897 orang melakukan swab, 4.824 petugas telah diganti," kata Ilham saat dihubungi, Rabu (9/12/2020).
Kemudian terdapat 5.511 orang melakukan tes ulang rapid dan sisanya 39.318 orang masih menunggu laporan tindak lanjut. Adapun total KPPS saat Pilkada 2020 sebanyak 2.054.045 orang dan yang sudah melakukan rapid sebanyak 1.739.618 orang.
Kemudian, ada 19.631 surat keterangan influenza, sedangkan 294.796 orang masih dalam proses input data.
Advertisement