Survei SMRC: Partisipasi Kelompok Terdidik pada Pilkada 2020 Rendah

Hanya 54 persen kelompok masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi yang ikut mencoblos dalam Pilkada 9 Desember lalu.

oleh Yopi Makdori diperbarui 17 Des 2020, 19:07 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 19:07 WIB
KPU Tetapkan DPT Pilkada Indramayu 1,3 Juta Pemilih
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com / Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil surveinya. Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad menjabarkan bahwa kelompok penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi cukup banyak yang tak turut serta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Tercatat, 46 persen kelompok masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi mengaku tidak memilih. Artinya hanya 54 persen saja yang ikut mencoblos dalam Pilkada 9 Desember lalu. 

"Dari sisi pendidikan kita lihat masyarakat yang berpendidikan SLTP dan setingkat SLTA itu jauh lebih dominan tingkat partisipasi dibanding tingkat pendidikan yang lain," kata Saidiman dalam rilis hasil survei SMRC, Kamis (17/12/2020).

Jika dibandingkan dengan angka partisipasi kelompok masyarakat tamatan SLTA dan SLTP pada Pilkada kemarin, maka angka tersebut terpaut cukup jauh.

"Angka partisipasi kelompok penduduk lulusan SLTP dan SLTA pada Pilkada 2020 masing-masing 88 dan 85 persen," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Partisipasi Lulusan SD Masih Lebih Tinggi

Sementara, angka partisipasi di kelompok penduduk lulusan SD serta tak tamat SD berada di angka 68 persen.

Saidiman mengatakan, survei nasional dilakukan dengan metode wawancara per telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak (random) pada 9-12 Desember 2020. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya