Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto sukses meraih elektabilitas tertinggi merujuk dari hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023. Prabowo berhasil unggul pada simulasi 3 nama calon presiden ditemani Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Data survei menyebut, Prabowo meraih dukungan suara sebanyak 36,8 persen. Sedangkan Ganjar berada di posisi kedua dengan torehan suara sebanyak 35,7 persen, kemudian Anies di posisi ketiga dengan 21,5 persen.
Baca Juga
"Sampai 3 nama, perbedaan antara Ganjar dan Prabowo masih neck to neck (seri) meskipun Prabowo masih unggul tipis dari Ganjar," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi.
Advertisement
Burhanuddin menuturkan, Prabowo dan Ganjar tengah berlomba dan saling salip menyalip elektabilitas satu sama lain. Prabowo yang memulai perjalanan di tahun 2020 dengan selalu bertengger di puncak elektabilitas sebelum akhirnya berhasil disalip oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Ganjar sempat menyalip Prabowo pada bulan April 2022 dan memuncaki rantai bursa capres. Ganjar juga sempat unggul di sepanjang tahun 2022 sebelum akhirnya berhasil disalip lagi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia RI tersebut.
"Prabowo dan Ganjar bagaikan pacuan kuda, dimana Prabowo unggul di sepanjang 2020, kemudian disalip oleh Ganjar di bulan April 2022," tambah Burhanuddin
Ganjar Alami Penurunan
Namun sejak bulan April 2023, Ganjar mengalami penurunan suara secara signifikan namun masih tetap berada di urutan teratas daftar bursa capres. Sedangkan Prabowo, perlahan mulai meningkat seiring dengan kontroversi Piala Dunia yang menyeret Ganjar.
Prabowo yang semakin meningkat berhasil kembali ke puncak elektabilitas capres sejak bulan April 2023 hingga saat ini menjadi capres tertinggi dari dua kandidat lainnya. Prabowo saat ini masih diikuti oleh Ganjar dengan torehan suara yang relatif tipis.
"Ganjar konsisten unggul sejak April 2022 kemudian mengalami penurunan di bulan April 2023 karena kontroversi Piala Dunia yang kemudian disalip lagi oleh Prabowo," pungkas Burhanuddin.
Advertisement