Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo cocok jika diduetkan dengan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Karena, Anies dinilai bukan kompetitor yang patut diremehkan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan, Anies Baswedan tetap akan menjadi bakal Calon Presiden (Capres) yang sudah dipilih oleh Koalisi Perubahan.
Baca Juga
"(Wacana Ganjar-Anies) Ya kalau sekarang kan wacana siapa saja boleh wacanakan ya, tapi PKS kan sudah komitmen untuk jadikan Pak Anies bukan cawapres, tapi jadi capres dengan Demokrat dan dengan Nasdem, kita konsisten di sana," kata Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (22/8).
Advertisement
Menurutnya, PKS tidak akan tergoda jika mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk dijadikan sebagai cawapres. Karena, sudah menjadi komitmen partainya untuk menjadikan Anies sebagai capres.
"Ya orang wacanakan silakan saja wacana-wacana tersebut, tapi PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres, kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," tegas Hidayat.
"Aneh saja kalau PKS mewacanakan itu, keputusan Majelis Syuro adalah mendukung Pak Anies menjadi calon presiden bukan calon wakil presiden," pungkas dia.
PDIP Nilai Pasangan Ganjar-Anies Cocok
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo cocok untuk dipasangkan dengan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Menurut Said, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan.
Ganjar dan Anies juga memiliki kesamaan, mereka sama-sama almamater di Universitas Gajah Mada. Menurut Said, bila dua tokoh ini bergabung menjadi kekuatan yang baik untuk kepemimpinan nasional ke depan.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Univ Gajah Mada," ujar Said dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," jelas Said.
Pernyataan tersebut menanggapi hasil survei head to head calon presiden versi Litbang Kompas. Ganjar unggul dari Anies, tetapi masih kalah dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Hasil survei ini menjadi bahan evaluasi bagi pemenangan Ganjar.
"Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jumawa. Apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," jelas Said.
Di sisi lain, PDIP bersyukur elektabilitas Ganjar dalam simulasi tiga nama sampai 10 nama. Pihaknya akan terus mengajak menjalani kompetisi yang sehat.
"Kami akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, mengajak kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan, bukan hanya gimmick," ujar Said.
Â
Â
Â
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement