Anies Puji Surya Paloh yang Tidak Paksakan Putranya Jadi Cawapres

Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan, memuji sikap Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang tidak memaksakan putranya, Prananda Surya Paloh menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Nov 2023, 05:10 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 05:10 WIB
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023). Anies memuji sikap Surya Paloh yang tidak memaksakan putranya jadi cawapres meskipun punya kesempatan besar. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023). Anies memuji sikap Surya Paloh yang tidak memaksakan putranya jadi cawapres meskipun punya kesempatan besar. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan, memuji sikap Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang tidak memaksakan putranya, Prananda Surya Paloh menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Padahal, sebagai ketua umum partai, Surya Paloh punya kesempatan besar untuk memaksakan anaknya ikut kompetisi di pilpres 2024.

"Untung Pak Surya Paloh jawab gitu. Kalau tidak jawab gitu, saya punya kerumitan juga kemarin," kata Anies di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, salah satu hal yang penting memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjalani proses pertumbuhan yang alami. Tidak dipaksakan jika belum mempunyai pengalaman dan jam terbang.

"Ada kesempatan untuk dapat pengalaman, pengetahuan, jaringan. Itu bagian dari perjalanan hidup dan itu juga membekali dia," kata Anies Baswedan.

"Jadi saya termasuk yang percaya itu, apalagi saya tumbuh besar dalam suasana pendidikan," sambung dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan pendidikan sukses itu bukan meraih sesuatu, tapi ketika bangkit dari jatuh.

Oleh karena itu, kata Anies, biarkan anak menjalani hidup sebagaimana anak-anak sebayanya dan biarkan mereka berjalan sesuai minat.

"Jatuh dan bangkit bagian dari pertumbuhan pembelajaran. Dan siapa tahu semakin ditempa dengan masalah, ditempa tantangan, dia akan semakin cemerlang, banyak potensi yang akan tumbuh," ujar Anies Baswedan.

Surya Paloh Tidak Ingin Paksa Anaknya Jadi Cawapres Walau Punya Kesempatan

Prananda Paloh saat menghadiri kampanye Partai Nasdem (Merdeka.com)
Surya Paloh bersama anaknya, Prananda Paloh, saat menghadiri kampanye Partai Nasdem (Merdeka.com)

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjawab pertanyaan dari kader NasDem saat perayaan HUT ke-12 di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11). Salah satu yang ditanya adalah kenapa Surya Paloh tidak mencalonkan putranya, Prananda Surya Paloh sebagai bakal calon wakil presiden di pilpres 2024.

"Saya pikir yang pertama, saya coba intip dulu anak saya. Saya lihat baik-baik, dia ini cocok apa enggak ya?" kata Surya Paloh.

Kemudian, perlu juga diuji juga apakah putranya itu pantas atau tidak menjadi calon wakil presiden (cawapres), meski NasDem punya kesempatan untuk mengusung putra Paloh.

"Tentu saya berpikir dalam hati saya, pantes enggak dia jadi calon wapres, walaupun saya punya kesempatan mencalonkan dia. Tapi saya pikir ini pantas atau tidak," kata Surya Paloh.

Surya Paloh Ingin Anaknya Berproses

Iring-iringan Massa Pendukung Partai Nasdem Antar 580 Nama Bacaleg Daftar ke KPU
Rombongan dipimpin oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Prananda Surya Paloh dan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Surya Paloh justru berharap putranya melalui proses yang panjang supaya bisa lebih matang.

"Saya berharap harus terus berproses yang akan dan harus dia lakukan dengan mengakibatkan dia akan jauh lebih mapan mengayomi proses jatuh bangun membuat dirinya tegar. Bagaikan anak elang yang terbang hebat nanti," kata Surya Paloh.

"Jadi mungkin kalau anak saya berani bertanya kepada saya, maka saya akan katakan tunggu dulu, akan tiba saatnya. Itu pun kalau saya berumur panjang," kata Paloh.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya