Liputan6.com, Jakarta Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud, Darmaji Suradika atau akrab disapa Aji, menilai anak-anak muda Indonesia saat ini memiliki raw material yang bagus. Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang ingin ada lembaga kreatif yang dikelola anak muda.
"Jadi tinggal bagaimana support pemerintahan membuat mereka tidak terkotak-kotakkan. Kreativitasnya tidak dibatasi, bahkan mereka bisa jadi tumbuh lebih besar lagi," ujar TPN Ganjar-Mahfud, Darmaji Suradika saat Nonton Bareng Bersama Atikoh Ganjar di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga
Aji mengungkapkan, ketika bertemu anak muda kreatif, salah satunya pembuat film, ada beberapa permasalahan dalam pembuatan film, seperti akses dan permodalan.
Advertisement
"Permodalan. Jadi kalau kita, misalnya bandingkan dengan Korea Selatan, bagaimana di awal-awal pemerintah mereka mampu untuk support perfilman dan para pembuat game. Dia sampai tidaknya cukup besar dan setelah itu nanti uang sudah besar akan datang sendiri para pemodal itu," ujar Aji.
"Untuk starting awal itu memang dibutuhkan pemerintah hadir di awal. Jadi untuk membutuhkan ekosistem itu dibutuhkan," kata Aji.
Aji juga menjelaskan bahwa anak muda kreatif berharap punya lembaga kreatif. Jadi lembaga kreatif ini dikelola oleh anak-anak muda itu sendiri agar tidak terkotak-kotakkan.
"Suatu lembaga kreatif yang dikelola oleh anak-anak muda yang kreatif dan tidak terkotak-kotak sekarang itu masih kurang. Agar mereka lebih leluasanya, diberikan akses dan juga dikelola oleh anak-anak muda," jelas Aji.
Dari hal tersebut, Aji pun berharap, jika Ganjar dan Mahfud menang dapat diberikan tempat anak muda dan tidak dibatasi.
"Ketika dibatasi, kreativitas itu tidak keluar, jadi biarkan untuk berkarya dan didukung oleh pemerintah," jelasnya.
Taktik Ganjar-Mahfud Gaet Suara Anak Muda
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, juga blak-blakan mengenai strategi untuk gaet anak muda. Ia mengungkapkan kampanye Ganjar-Mahfud akan lebih mengedepankan substansi, seperti visi misi.
"Kampanye melalui media sosial dengan konten-konten yang tetap mengedepankan substansi, seperti visi misi kami yang isunya dekat dengan kalangan mereka. Seperti isu lingkungan, isu kesehatan mental, beasiswa pendidikan, lapangan kerja, seni dan budaya," kata Chico, Jumat, 1 Desember 2023.
Kampanye juga dikemas secara asyik dan offline seperti membuat pagelaran dan acara musik.
"Tentu dikemas secara asyik dan relevan dengan tren terkini. Juga kampanye kampanye offline, dengan menghadirkan pagelaran musik," kata Chico.
Sementara itu, Novi Basuki menyebut, untuk menggaet anak muda atau pemilih pemula, pihaknya menawarkan gagasan bukan gimmick. Lalu juga menyiapkan ruang kebebasan ekspresi bagi anak muda atau creative hub.
"Kami menawarkan mereka gagasan yang berkaitan dengan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Dan, gagasan ini bukan hanya gimmick, melainkan bisa diwujudkan," kata Novi yang juga bagian dari TPN Ganjar-Mahfud.
Advertisement
TPN Ganjar-Mahfud soal Hasil Debat Capres Perdana: Pak Prabowo Bukan Jokowi
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi debat capres perdana yang berlangsung pada Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut dia, Ganjar berhasil menampilkan jati dirinya, yaitu tulus dalam memimpin rakyat.
"Kami sangat optimis apalagi Pak Ganjar, Prof. Mahfud itu menampilkan jati diri kepemimpinan yang genuine untuk rakyat, jati diri kepemimpinan yang berpengalaman, yang punya itikad baik, yang punya pengalaman, yang menegakkan keadilan," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023).
Ia pun menyebut bahwa TPN memantau respons masyarakat secara daring dan luring. Misalnya, mengevaluasi sosial media, pemberitaan, dan respons masyarakat di seluruh TPN.
Dari hasil pemantauan tersebut, ia menemukan bahwa capres nomor urut dua Prabowo Subianto bukanlah pemimpin seperti Jokowi.
"Tadi ada yang melaporkan di situ kelihatan bahwa Pak Prabowo itu bukan Pak Jokowi dan dari sisi spiritnya, sisi kebijakannya, itu berbeda. Bahkan tidak tegas ketika menjawab terkait hal yang sangat fundamental, yaitu melindungi seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi kekerasan, agar tidak terjadi pelanggaran HAM," ujar Sekjen PDIP ini.
Maka dari itu, ia yakin bahwa Ganjar-Mahfud bisa mengalahkan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.