Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mendominasi hasil penghitungan suara sebenarnya (real count) di pemilihan legislatif (pileg) 2024. Jika kembali juara, maka partai moncong putih bakal hattrick memenangkan pemilu.
Berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari laman web pemilu2024.kpu.go.id, Minggu (18/2/2024) pukul 19.20 WIB, PDIP unggul sementara di pileg 2024. PDIP memperoleh 8.971.754 suara atau 16,43 persen.
Baca Juga
Data tersebut merupakan hasil penghitungan suara di 51,28 persen tempat pemungutan suara (TPS) atau 422.127 dari total 823.236 TPS di 38 provinsi.
Advertisement
Pada pemilu 2014, PDIP memimpin perolehan kursi di DPR RI yakni sebanyak 109 kursi atau 9,5% dari total 560 kursi.
Pada pemilu 2019, jumlah kursi DPR RI bertambah 15 kursi menjadi 575 dibanding pemilu 2014 sebanyak 560 kursi. PDIP kembali juara dengan meraih suara 19,33 persen atau sama dengan 128 kursi.
Sementara itu, PDIP sudah merasa percaya diri bakal memenangkan pemilu 2024. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat.
"Bersiap menuju menang hattrick pemilu. Tetap semangat dan fokus menjaga dan mengawal proses pemilu 2024. Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan untuk PDI Perjuangan," tulis akun Instagram resmi @pdiperjuangan, Minggu (18/2).
Berdasarkan quick count CSIS dengan suara masuk 100 persen, perolehan PDIP mencapai 16,46 persen.
Selain PDIP, ada tiga partai politik lain yang juga mendapat angka di atas 10 persen hasil hitung cepat yakni, Golkar dengan 15.14 persen, disusul Gerindra sebesar 13.91 persen, dan PKB 10,87 persen.
Selanjutnya, Partai NasDem berada di posisi kelima quick count di angka 9.15 persen, lalu PKS dengan angka 8.63 persen, dan Demokrat 7.53 persen.
Â
Â
PDIP akan Jadi Oposisi yang Ideal
PDIP kembali menjadi parpol dengan suara tertinggi pada pemilu legislatif (pileg) 2024 versi quick count berbagai lembaga survei maupun real count KPU.
Pengamat politik M. Qodari mengatakan, keberadaan PDIP menjadi oposisi usai jagoannya di pilpres 2024 tumbang dianggap ideal.
"Menurut saya komposisinya sudah sangat-sangat ideal. Pertama, presiden dari Gerindra. Kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDIP dan Golkar tidak terlalu jauh," kata Qodari dalam keterangannya, Jumat (16/4/2024).
Dengan dinamika hasil pemilu 2024 ini, ia menyebut kondisi politik Indonesia telah mengalami divided government atau legislatif dan eksekutif yang dikuasai oleh partai yang berbeda.
Menurutnya, dengan konstelasi politik seperti ini, maka kontrol politik atas pemerintah akan semakin kuat.
"Jadi dalam divided government kontrol politik berpotensi menjadi lebih kuat karena pemenang eksekutif dan legislatif itu berbeda," kata Qodari.
Dia menerangkan, perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif akan menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal. Pasalnya, akan terjadi pemerintahan yang dapat saling kontrol dan terjadi keseimbangan kekuasaan.
"Jadi menurut saya ini komposisi yang ideal karena akan terjadi mekanisme check and balance karena eksekutif dan legislatif dimenangkan atau dikepalai oleh partai yang berbeda," jelasnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement