Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung akan libatkan tim ahli untuk selesaikan permasalah di Kampung Apung.
Nantinya, menurut dia, hasil rekomendasi yang diberikan oleh tim ahli akan menjadi pegangan pemerintah Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan genangan air di Kampung Apung.
Baca Juga
Seperti diketahui Kampung Apung yang terletak di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat adalah kampung yang berada di atas air akibat banjir pada 1996 lalu.
Advertisement
Pramono mengatakan penyelesaian persoalan di Kampung Apung harus lengkap, bukan sekedar solusi sementara.
"Karena ini kan tertutup, enggak ada saluran keluar kemanapun. Begitu keluar juga sudah laut, 1 km dari sini kan sudah laut. Jadi penyelesaian di sini enggak bisa hanya temporary," kata Pramono dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).
Menurut Pramono, ada dua hal yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan Kampung Air yaitu dikeruk dan dipompa.
Untuk itu ia akan melibatkan para ahli dan apa yang direkomendasikan oleh mereka yang akan dilakukan oleh pemerintah Jakarta.
"Harus tenaga ahli, enggak bisa hanya temporary. Seperti saya, walaupun insinyur terus menyelesaikan, enggak, ini harus orang ahli untuk itu," pungkas Pramono.
Pramono Janji Lanjutkan Program Contract Farming Era Anies Baswedan
Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung berkomitmen melanjutkan program contract farming yang digagas oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia menilai, program itu efektif untuk menurunkan harga beras di Jakarta dan daerah penyangga.
Contract farming sendiri merupakan bentuk kemitraan antara petani dengan perusahaan atau pihak lain dalam hal produksi dan pemasaran hasil pertanian.
"Jadi Mas Anies pada waktu itu melakukan kerja sama dengan pusat-pusat penggilingan dan juga perberasan yang ada di luar Jakarta. Saya akan lanjutkan," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).
Menurut Pramono, program contract farming belum optimal dijalankan pada masa kepimpinannya Anies Baswedan. Karena, program itu baru dicetuskan oleh Anies di penghujung masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Memang dulu belum tereksekusi dengan baik karena memang di ujung baru gagasan ini ada," ujar dia.
Pramono optimistis bila program contract farming dimaksimalkan, harga beras bisa ditekan, sehingga tidak lagi dibeli dengan harga yang mahal.
"Dengan farming-farming yang ada, dan saya pelajari kalau ini bisa, maka saya yakin akan bisa menurunkan, terutama untuk harga beras," tandas dia.
Advertisement
Pramono Optimis Elektabilitasnya Capai 48 Persen, Swing Voters jadi Faktor Penentu
Sementara itu, Pramono Anung mengatakan, elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno secara persentase berpeluang naik di angka 48 persen. Menurut dia, faktor penentunya adalah pemilih swing voters.
Pramono mengacu pada hasil dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan elektabilitas Pramono Anung-Rano Kano berada di angka 41,6 persen.
Dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 14,4 persen pemilih belum menentukan pilihan. Menurut dia, jika dihitung secara proporsional, elektabilitas mereka bisa mencapai 48 persen.
"Kalau dilihat proporsional yang belum menentukan pilihan itu kan 14,4 persen. Kalau dibagi proporsional sesuai dengan elektabilitas dan sebagainya, ya mungkin kami di posisi 48 persen," ujar dia kepada wartawan, Kamis (24/10/2024).
Kendati begitu, Pramono menggarisbawahi, hasil survei tersebut tidak boleh mengurangi semangat kerja tim. Dia mengatakan, akan terus blusukan untuk memanfaatkan waktu yang kini tersisa satu bulan.
"Beberapa tempat akan kami lakukan penebalan aktivitas yang lebih, karena memang perlu kehadiran saya ataupun Bang Doel di tempat-tempat itu," tutur Pramono.
"Juga, mungkin beberapa akan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat ataupun orang yang memang punya pengaruh dan punya akar di tempat itu," tandas dia.