Kampanyekan Pemilu Damai, Bupati Pamekasan Manfaatkan Media Sosial

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memanfaatkan media sosial (medsos) dan kelompok informasi masyarakat (KIM) untuk mengampanyekan pemilu damai.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2019, 07:17 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 07:17 WIB
Kemeriahan Pawai Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019
Suasana kemeriahan saat pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). Pawai dimulai dari Monas kemudian melintasi Jalan Medan Merdeka Barat dan kembali ke Monas. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Pamekasan - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memanfaatkan media sosial (medsos) dan kelompok informasi masyarakat (KIM) untuk mengampanyekan pemilu damai. Dia ingin memberi contoh kepada masyarakat tentang penggunaan medsos untuk kebaikan.

"Melalui kampanye pemilu damai di medsos ini, kami ingin menggugah masyarakat agar memanfaatkan media sosial untuk kebaikan," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Jatim, Minggu 10 Februari 2019.

Selain memanfaatkan media sosial, Baddrut memanfaatkan kelompok informasi masyarakat (KIM) "Pamekasan Hebat". KIM berbasis blog yang terhubung langsung dengan media sosial, lanjut dia, sering menyampaikan arahan dan imbauan tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dengan cara "Santun Menggunakan Media Sosial".

"Jangan hanya karena berbeda pilihan, persaudaraan dan persahabatan kita menjadi retak. Mari berdamai dalam perbedaan," ajak Baddrut seperti dilansir Antara.

Dia menilai, media sosial dan dan KIM merupakan sarana efektif dalam mengkampanyekan pemilu damai, karena hampir semua masyarakat kini menggunakan media sosial.

Sedangkan kelompok informasi masyarakat adalah kelompok yang memiliki kepedulian dalam mendistribusikan informasi yang mendidik kepada publik dan dinilai penting untuk diketahui publik.

"Kampanye damai melalui medsos ini menjadi penting, karena akhir-akhir ini banyak postingan yang cenderung provokatif, saling menjelekkan dan memojokkan antarpendukung pasangan calon," katanya.

Oleh karena itu, dia merasa perlu memberi contoh dan imbauan agar bisa menyejukkan suasana menjadi lebih baik dan kondusif pada Pemilu 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Media Silaturahmi

Ilustrasi Pemilu 2019
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Baddrut Tamam menyatakan, pesta demokrasi lima tahunan hendaknya bisa menjadi media silaturahim untuk mengenal visi dan misi calon, bukan menjadi ajang saling mencaci maki, apalagi saling memojokkan.

"Setahu saya, saling menghujat dan saling memojokkan adalah perbuatan yang dilarang oleh semua agama," ucapnya.

"Lebih baik ayo berlomba dalam menyampaikan program-program yang baik di media sosial, sehingga medsos menjadi wadah yang bermanfaat dan bernilai ibadah," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya