Survei SMRC: 80 Persen Publik Percaya Kinerja KPU dan Bawaslu

Saiful Mujani Reasearch & Consulting (SMRC) menggelar survei tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggara Pemilu 2019.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Mar 2019, 15:09 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2019, 15:09 WIB
KPU Perkenalkan Surat Suara Pemilu 2019
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan contoh lima surat suara Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (10/12). Pemilu 2019 akan diawasi oleh Bawaslu. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Saiful Mujani Reasearch & Consulting (SMRC) menggelar survei tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggara Pemilu 2019. Hasilnya, hampir 80 persen masyarakat percaya pada kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Survei kami menunjukkan 80 persen rakyat Indonesia percaya pada kemampuan KPU-Bawaslu. Hanya sekitar 11-12 persen yang tidak yakin dengan kemampuan mereka dalam menjalankan amanat pada Pilpres dan Pileg 2019," kata Direktur SMRC Deni Irvan saat memaparkan data survei di Kantor SMRC, Cisadane, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2019).

Data SMRC membelah persentase ketidakpercayaan publik kepada KPU dan Bawaslu didominasi oleh kubu Prabowo-Sandi, ketimbang Jokowi-Ma'ruf.

Menurut temuan SMRC di lapangan, hal ini dikarenakan ramainya isu netralitas penyelenggara pemilu, 7 kontainer surat suara tercoblos, dan kotak suara kardus.

Data SMRC merinci, pada isu netralitas pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya KPU jumlahnya sampai 25 persen. Ketimbang pendukung Jokowi-Ma'ruf yang hanya 5 persen.

Begitu pula terhadap Bawaslu, pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya kinerja mereka jumlahnya mencapai 21 persen, sedangkan pendukung Jokowi-Ma'ruf hanya 5 persen.

"Juga terkait isu 7 kontainer, 75 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf tak percaya, sedangkan pendukung Prabowo-Sandi yang tak percaya 49 persen," jelas dia.

"Juga isu kotak suara kardus, 30 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf percaya bisa menjadi sumber kecurangan, sementara pendukung Prabowo-Sandi yang percaya 47 persen," imbuh dia.

Metodologi survei SMRC mencakup pemilih nasional dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka dipilih dengan metode multistage random sampling dengan 1620 responden. Margin of error rata-rata kurang lebih 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan survei ini dilakukan pada periode 24 - 31 Januari.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya