KPU Masih Tunggu Hasil PSU di Kuala Lumpur

PSU dilakukan di Kuala Lumpur atas rekomendasi Bawaslu.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2019, 17:03 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 17:03 WIB
Pengundian Wilayah Kampanye
Ketua KPU Arief Budiman memimpin pengundian zona kampanye rapat umum untuk peserta Pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (6/3). Masing-masing perwakilan timses mengikuti pengundian untuk mendapatkan zona A atau zona B. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk metode pos.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penghitungan suara dari PSU di Kuala Lumpur.

"Yang diulang itu kan pemungutan suara lewat pos saja. Ya sepanjang sampai hari ini dilaporkan lancar. Cuma bagaimana hasil akhirnya, maksudnya penyelesaian proses akhirnya itu, kita masih nunggu report resminya," kata Arief di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Arief berharap, proses penghitungan bisa berjalan lancar sehingga hasilnya bisa diketahui secepatnya. PSU dilakukan di Kuala Lumpur atas rekomendasi Bawaslu. Rekomendasi ini dikeluarkan setelah temuan adanya surat suara yang telah dicoblos beberapa waktu lalu.

Sementara KPU sudah merampungkan rekapitulasi nasional untuk 27 provinsi. Saat ini tinggal tujuh provinsi yang belum rampung dan satu PPLN.

"Yang belum selesai Sumut, Riau, Sulsel, Maluku, Papua Barat, DKI, Papua. Jadi yang sudah diselesaikan 27 provinsi, masih menyisakan 7 provinsi lain. Kurang tujuh (provinsi) plus satu PPLN," jelasnya.

Rekapitulasi hari ini dijadwalkan untuk tiga provinsi yaitu Papua Barat, Sulsel, dan DKI Jakarta. Namun sampai siang tadi, KPU masih menunggu konfirmasi dari sejumlah daerah tersebut.

"Papua Barat sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Kemudian Sulawesi Selatan masih menyisakan ada beberapa dokumen lagi yang harus direkap. DKI hari ini mudah-mudahan selesai. Cuma kalau selesainya sudah sore, kemungkinan tidak kita rekap hari ini. Kita sekalian saja besok semua," jelasnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya