Apa Itu Capital Gain dan RoI?

Mau menjadi investor properti? Kenali dulu istilah yang ada dalam dunia properti agar Anda bisa meraup keuntungan yang maksimal.

oleh Fathia Azkia diperbarui 17 Sep 2018, 09:12 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 09:12 WIB
Apa Itu Capital Gain dan RoI?-Rumah.com
Mau menjadi investor properti? Kenali dulu istilah yang ada dalam dunia properti agar Anda bisa meraup keuntungan yang maksimal.

Liputan6.com, Jakarta Anda yang menggeluti bisnis properti tentu sudah mengenal dan memahami istilah yang ada dalam dunia properti. Di antaranya, capital gain dan Return on Investment atau yang kerap disingkat ROI.

Keuntungan modal atau capital gain menurut Wikipedia adalah suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti, dimana nilainya melebihi harga pembelian.

Tertarik cari apartemen atau rumah untuk ladang investasi? Simak dulu panduan lengkapnya di Rumah.com!

Selisih antara harga jual dan harga pembelian yang lebih rendah, menghasilkan keuntungan finansial bagi investor tersebut. Kebalikannya, kerugian modal terjadi jika surat berharga atau properti tersebut dijual dengan harga lebih rendah dari harga pembelianya (capital loss).

Dilansir dari laman Rumah.com, dalam bidang properti, capital gain terjadi ketika investor membeli suatu properti baik itu tanah, rumah, atau apartemen, dan kemudian menahannya terlebih dahulu atau tidak menjualnya. Dan untuk mendatangkan cash flow perbulan, maka properti tersebut disewakan atau dikontrakan. 

Tak Mudah Tergoda

Sebagai contoh, jika pada tahun 2015 seorang investor membeli sebuah rumah dengan harga Rp1 miliar, dan dijual seharga Rp2 miliar pada tahun 2016.

Maka capital gain dari rumah tersebut saat itu adalah Rp1 miliar, atau setara dengan persentase peningkatan sebesar 100% hanya dalam kurun waktu satu tahun. Sebagai pedoman investasi, potensi kenaikan harga sebuah rumah antara 10% – 20% per tahun.

Ketahui dinamika pasar properti di Indonesia, termasuk sentimen pasar dari sudut pandang pembeli lewat Rumah.com Property Affordability Sentiment Index!

Namun, di lokasi-lokasi perumahan yang masih taraf pengembangan dan memiliki prospek baik, kenaikannya bisa di atas 25%. Seorang investor yang baik tidak akan mudah tergoda untuk menjual properti ketika harganya naik 20% – 30% setelah dua tahun berinvestasi.

Mengapa demikian? Karena tujuan investasi adalah pelipatgandaan aset jangka panjang.Jika properti tersebut ditahan, maka akumulasi capital gain yang akan didapat lebih besar.

Umumnya, properti yang ditahan dalam jangka waktu minimal lima tahun akan memberikan capital gain yang jauh lebih besar, ketimbang melepas properti itu dalam jangka pendek.

Apa itu ROI?

Kunjungi juga Review Properti dari Rumah.com yang disajikan secara obyektif dan transparan sehingga Anda dapat menilai spesifikasi material hunian, rencana pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi, hingga perbandingan harga dengan hunian lain di sekitarnya.

Return on Investment adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi.

Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. RoI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal.

Selain itu, RoI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun, RoI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan sering juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiskal. RoI digunakan untuk membandingkan laba atas investasi yang sulit dibandingkan dengan menggunakan nilai moneter.

Sebagai contoh, suatu investasi senilai Rp1.000 yang menghasilkan bunga Rp50 (5%) jelas memberikan lebih banyak uang, daripada investasi senilai Rp100 rupiah yang memberikan bunga Rp20 (20%). Tetapi, investasi Rp100 justru memberikan RoI yang lebih besar yakni 20% berbanding 5%.

Roi dalam dunia properti

(Jangan coba-coba beli apartemen di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com)

Dalam bisnis properti, RoI adalah ukuran yang paling populer digunakan untuk menentukan nilai atau keuntungan dari investasi properti.

RoI merupakan persentase dari total laba—yang didapat dari capital gain dan income dari sewa—dikurangi total investasi dan dibagi total investasi.

Sebagai contoh, seorang investor membeli apartemen seharga Rp500 juta. Dua tahun kemudian harganya menjadi Rp600 juta.

Kebetulan unit apartemen tersebut disewa dengan harga Rp4 juta per bulan atau Rp48 jutaper tahun, dan dibayar sekaligus di muka selama dua tahun. Sehingga selama dua tahun, ia memeroleh uang sewa Rp84 juta. Dan inilah ilustrasi perhitungannya;

Penghasilan dua tahun: Rp84 juta (sewa selama 2 tahun)

Capital gain dua tahun: Rp100 juta (Rp600 juta – Rp500 juta)

Sehingga, keuntungan yang diperoleh investor ini mencapai Rp184 juta (Rp84 juta + Rp100 juta)Jadi, RoI = Rp184 juta per Rp500 juta x 100% = 36,8% dalam 2 tahun, atau 18,4% per tahun.

Manfaatkan event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 20 Juli sampai 30 September 2018, dengan beragam penawaran menarik mulai dari DP 0%, cash back, gratis biaya KPR, hingga diskon Rp135 juta!

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya