Liputan6.com, Jakarta Selama 2015, perekonomian Indonesia tidak menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS belakangan ini. Melemahnya Rupiah mungkin menjadi berita buruk bagi sebagian orang, tetapi bisa menjadi kabar baik bagi industri pariwisata, karena wisatawan asing akan memiliki daya beli lebih.
Pemerintah Indonesia menetapkan target 10 juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peraturan baru, Keputusan Presiden Nomor 104/2015 yang merevisi Keputusan Presiden Nomor 69/2015 Tentang Bebas Visa Kunjungan.
Melalui peraturan ini, pemerintah berencana meningkatkan jumlah negara yang diberikan pembebasan visa kunjungan. Tujuannya, agar lebih banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Hotel Baru dan Rebranding
Advertisement
Dengan pemandangan indah dan budaya adiluhung, Bali tetap menjadi tujuan wisata favorit di Indonesia. Untuk itu, di Bali tengah dibangun beberapa hotel baru yang siap beroperasi, sementara beberapa hotel lama sedang melakukan rebranding untuk meningkatkan citra.
Menurut riset Colliers dan dikutip Rumah.com, Selasa (5/4), beberapa hal terjadi di industri hotel Bali. Mendekati akhir 2014, Fairmont, salah satu operator hotel besar mengumumkan pengambilalihan Regent Bali Sanur Hotel (120 kamar). Pembelian ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Pada awal 2015, Hyatt Regency Sanur – Bali ditutup selama 24 bulan untuk renovasi. Menurut rencana, hotel ini akan dibuka kembali pada kuartal pertama 2017 dengan merek baru Hyatt: Andaz.
Bali pun dihiasi 10 hotel baru yang beroperasi mulai 2015, dimana kebanyakan adalah hotel bintang 5 dan bintang 4.
Selama 2015, Bali mendapat 2.517 kamar tambahan, yang terdiri dari 1.874 kamar hotel bintang 5 (dari sembilan hotel baru), 1596 kamar hotel bintang 4 (dari 11 hotel baru), dan 643 kamar hotel bintang 3 (dari lima hotel baru).
Dilihat dari pertumbuhan kamar, hotel bintang 5 mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 14,46%, diikuti hotel bintang 4 (8,50%), dan hotel bintang 3 (4,88%).
Hingga akhir 2015, Bali memiliki 17.503 kamar hotel bintang 5, 20.373 kamar hotel bintang 4, dan 16.045 kamar hotel bintang 3.
Sementara itu, data Colliers menyebut, perkembangan hotel budget di Bali tidak sebesar hotel berbintang. Selama 2015, pertumbuhan hotel budget baru berdasarkan jumlah kamar meningkat 12,1% atau 321 kamar. Pada akhir 2015, “hanya” ada 2.869 kamar di hotel budget Bali.