Liputan6.com, Jakarta Mencari rumah baru bukan hanya sekadar membandingkan harga, desain, fasilitas, maupun lokasinya saja. Ada faktor lain yang rasanya perlu dipertimbangkan yaitu pengembangan infrastruktur terbaru di sekitar kawasan perumahan.
Infrastruktur menjadi salah satu kunci penting dalam pertumbuhan sektor properti. Analis berpendapat, kenaikan harga lahan sebesar 20% secara minimal dapat dinikmati oleh para pemilik properti, yang berada di dekat jalur infrastruktur baru.
Seperti yang pernah dituturkan Nicholas Holt, Head of Research Knight Frank Asia Pacific kepada Rumah.com. Ia mengatakan, tingkat infrastruktur di sebuah kawasan merupakan indikator yang berguna untuk mengetahui potensi wilayah termasuk perumahan tersebut.
Advertisement
Dan sebagai panduan Anda dalam memilih hunian yang memiliki nilai jual tinggi, berikut Rumah.com sajikan lima daftar perumahan yang lokasinya berdekatan dengan proyek infrastruktur teranyar.
Â
Beruang Mas Residence
Saat ini masterplan Simpang Lima II masih menjadi pembahasan Bappeda Kota Semarang. Rencananya, proyek infrastruktur ini berada di persimpangan Pedurungan, persisnya di simpang Jalan Majapahit-Bridjen Sudiarto-Arteri Soekarno Hatta-Jalan Fatmawati, hingga persimpangan GOR Manunggal Jati.
Kabid Perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, M Farchan, mengungkap, rencana pembangunan Simpanglima II ini ditujukan sebagai upaya penyebaran pusat keramaian, khususnya di wilayah pinggiran.
Klaster bergaya klasik-minimalis ini menyuguhkan rumah tipe 48/72 dengan harga jual Rp990 juta. Angka yang sepadan untuk rumah dengan jarak tempuh 15 menit dari Simpang Lima Semarang.
Â
Green Andara Residence
Tol Desari (Depok-Antasari) hingga kini masih menjadi salah satu bentuk promosi menarik yang ditawarkan oleh hampir seluruh pengembang properti di Depok. Begitupun yang terjadi di Green Andara Residence.
Pengembang yakni PT. Bintang Mahameru berani memasarkan rumah dengan harga relatif tinggi, lantaran peminatnya cukup banyak, sekaligus letak perumahan yang hanya selangkah dengan jalur Tol Desari. Tak heran kenaikan harga rumah di sini berlangsung secara konsisten, yakni 5% tiap bulannya.
Situs resmi CMNP selaku pengelola melansir tol ini mampu mengurangi kemacetan di ruas jalan Fatmawati, dengan serapan 48 ribu kendaraan per hari
Rencananya, akan ada tiga pintu tol meliputi Cilandak, Andara dan Brigif. Namun jarak antara klaster Green Andara dengan pintu tol ini masih belum bisa dipastikan.
Â
Nirwana Golden Park
Perumahan lain yang juga berjarak dekat dengan proyek infratruktur terbaru adalah Nirwana Golden Park. Harga jual satu unit rumahnya dipasarkan mulai Rp635 juta, untuk tipe Golden Jasmine yang memiliki luas bangunan 38M2 dan luas tanah 84M2. Lantas proyek apa yang akan tersedia?
Wilayah Cibinong disebut akan dijadikan kawasan central business district (CBD) pertama di Kabupaten Bogor.
Ke depan, wilayah ini bakal menjadi pusat properti yang menjanjikan. Pemkab Bogor sempat menyatakan bahwa Cibinong akan dibuat menjadi Sudirman-nya Kabupaten Bogor.
Untuk itu, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, yang memiliki lebar 50 meter, menurut pemerintah setempat akan diperpanjang hingga menyentuh wilayah Serpong, Kabupaten Tangerang.
Beberapa infrastruktur pendukung Cibinong sebagai CBD, diantaranya akses tol Jagorawi serta jalan lingkar Cibinong.
Â
The Billabong Soeta
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menggarap proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang dikerjakan bersama Pemkot Bandung.
BIUTR ini rencananya akan dibangun meliputi Pasteur-Cileunyi sepanjang 27,3 kilometer yang dibagi dalam 3 trase (jalur).
Dari lima jalur yang dikonsepkan, dua di antaranya meliputi Jalan Soekarno Hatta, yakni Ujung Berung-Soekarno Hatta sepanjang 2,7 km dan Soekarno Hatta-Gede Bage sepanjang 4 km.
Salah satu klaster yang lokasinya akan dilalui BIUTR adalah The Billabong Soeta. Perumahan murah di Bandung ini menawarkan empat tipe rumah dijual untuk tahap 1.
Rumah dijual di Bandung tipe Gilimanuk (45/72) ditawarkan seharga Rp582,3 juta, tipe Jimbaran (64/72 ) Rp675.549.000, tipe Kintamani (70/91) seharga Rp1.166.347.000 dan tipe Benoa (81/105) senilai Rp1.120.760.000.