Hindari Kebiasaan Mencuci yang Salah

Dengan memahami cara pencucian yang tepat, kita bisa lebih maksimal menghilangkan noda dari pakaian kesayangan.

oleh Isnaini Khoirunisa diperbarui 20 Mei 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 07:02 WIB
Rumah.com Hindari Kebiasaan Mencuci yang Salah
Dengan memahami cara pencucian yang tepat, kita bisa lebih maksimal menghilangkan noda dari pakaian kesayangan.

Liputan6.com, Jakarta Kesalahan yang sering dilakukan orang-orang dalam mencuci adalah tidak memperhatikan karakter bahan kain yang akan dicuci. Akibatnya, bahan-bahan tersebut menjadi kusam atau bahkan rusak.

Perkembangan teknologi mendorong munculnya beragam jenis peralatan rumah tangga, termasuk mesin cuci dan detergen yang harus digunakan.

Dengan memahami cara yang tepat, kita bisa lebih maksimal menghilangkan noda dari pakaian kesayangan. Dikutip dari domain.com.au, berikut ini ada enam kesalahan yang kerap dilakukan ketika mencuci pakaian.

Kurang teliti membaca panduan mencuci

Sebagian orang kurang memedulikan label aturan pencucian yang biasa melekat pada pakaian. Mereka umumnya hanya memisahkan pakaian berdasarkan warnanya, untuk menghindari kelunturan.

Padahal aturan pencucian sangat mempengaruhi bentuk serat dan kualitas warna pada bahan. Mulai sekarang, coba lebih teliti memeriksa aturan cuci yang disarankan.

Misalnya harus menggunakan air dingin atau air hangat. Baru setelah itu Anda memisahkan pakaian berdasarkan warnanya.

Mungkin Anda akan membutuhkan beberapa kali pencucian dalam jumlah sedikit, namun percayalah hasilnya pakaian Anda akan lebih tahan lama.

Pelit Deterjen

Detergen atau formula pembersih pakaian berkualitas tinggi umumnya dibanderol harga yang cukup mahal, kecuali kalau mesin cuci Anda punya efisiensi yang baik. Untuk itu mereka yang menggunakan deterjen cair umumnya memberi dosis kurang dari yang disarankan.

Padahal kalau Anda pelit menggunakan deterjen, kotoran pada pakaian tidak dapat terbilas dan justru kembali melekat pada bahan. Usahakan untuk selalu menggunakan jumlah deterjen sesuai dengan yang tertera pada kemasan.

Menggunakan air dingin

Biasanya orang lebih memilih menggunakan air dingin ketimbang air hangat karena tidak beresiko merusak bahan. Padahal air dingin tidak selalu bekerja maksimal untuk menghilangkan noda dan bau pada bahan.

Sekali lagi, sangat penting memeriksa label petunjuk pencucian. Jika disarankan menggunakan air hangat, Anda boleh memberi air dengan suhu yang sedikit lebih tinggi, karena perubahan suhu akan cepat menurun pada saat proses pencucian.

 Efek pemutih

Apakah Anda sering menggunakan pemutih untuk memutihkan bahan elastis seperti kaus kaki atau pakaian dalam?

Perlu diperhatikan bahwa pemutih mempunyai formula yang bisa merusak kain elastis. Sebagai alternatif, Anda bisa ganti pemutih dengan deterjen yang ditambahkan dengan sedikit pemutih.

 Tidak segera menghilangkan noda

Ketika baju Anda terkena noda, sebaiknya segera dihilangkan dengan perawatan darurat. Misalnya dengan sabun cair dan air hangat atau tisu basah. Hal ini dilakukan untuk mencegah noda yang melekat lebih erat pada serat kain.

Membiarkannya hingga kering dan baru mencucinya di akhir pekan akan semakin memperkecil kemungkinan hilangnya noda secara permanen. Contohnya untuk noda darah, yang bisa dihilangkan segera jika dibilas dengan air dingin.

 Malas mencuci baju baru sebelum digunakan

Ini adalah salah satu guilty pleasure yang sering dilakukan oleh banyak orang. Ketika membeli pakaian atau seprai baru, orang jarang mencucinya sebelum dipakai. Padahal tanpa kita sadari, biasanya residu kimia bekas proses manufaktur masih menempel di serat kain.

Jika tidak dicuci, bahan kimia ini bisa menyentuh kulit dan menyebabkan iritasi. Para ahli menyarankan agar mencuci pakaian baru dengan air dingin untuk sekaligus membuat warna bahan semakin terang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya