Liputan6.com, Jakarta Rumah, bukan sekedar kebutuhan papan yang bisa melindungi dari cuaca. Tetapi, tempat yang sangat penting dan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Tidak hanya mengenal anggota keluarga, anak akan mengenal nilai-nilai kehidupan yang bisa menjadi imun atau kekebalan diri dari pengaruh negatif di luar lingkungan rumah.
Idzma Mahayattika, praktisi pendidikan anak dari Kidzsmile Foundation mengatakan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diajarkan keluarga dan lingkungan rumah itu sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Sehingga, sangat penting bagi para orang tua untuk mempertimbangkan hal-hal pendukung tumbuh kembang anak, saat hendak mencari rumah. Berikut ulasan lengkapnya:
Pilih lingkungan rumah yang ada tempat bermain
Rumah yang baik bagi anak adalah rumah yang memiliki tempat bermain, minimal di depan rumah. Menurut Idzma, tempat bermain yang baik bagi anak haruslah aman baik aman dari kecelakaan maupun aman dari orang asing.
“Indikator aman dari kecelakaan adalah tidak dekat dengan jalan raya, atau dekat dengan taman bermain. Sedangkan indikator aman dari orang asing, lebih ke pengawasan keamanan misalnya CCTV atau minimal adanya keamanan 24 jam,” kata Idzma kepada Rumah.com, Rabu (21/9/2016).
(Cari juga: Perumahan yang terdapat fasilitas taman klik di sini)
Khusus indikator aman dari orang asing, Idzma mengatakan bahwa orang tua juga turut andil untuk mengajarkan anak untuk menolak ajakan dari orang asing atau orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya.
“Misalnya, orang tua harus mengajarkan anak bagian tubuh mana sajakah yang tidak bisa disentuh oleh orang asing,” ujarnya.
“Atau, terapkan kemampuan kepada anak untuk menolak ajakan orang asing. Ini penting, karena sejatinya, yang bisa menghalau semua tindak kejahatan ada pada anak itu sendiri,” katanya.
Anak-anak membutuhkan teman sebaya di lingkungan rumah
“Ada hal yang tidak diketahui oleh orang tua, bahwa sebenarnya lingkungan rumah yang baik bagi tumbuh kembang anak adalah lingkungan yang terdapat anak seusia mereka,” tutur Idzma.
Masa kecil anak adalah masa-masa bermain dan bersosialisasi. Lingkungan di mana terdapat anak-anak seusia mereka akan mengasah kemampuan sosialisasinya.
“Biasanya, ini kerap menjadi kendala saat Anda membeli rumah baru, di mana penghuni lebih didominasi oleh pasangan muda yang belum memiliki anak,”
“Jadi, bagi orang tua harus mengetahui siapa tetangga di kanan kiri rumah Anda, dan apakah mereka memiliki anak kecil. Jika ada, ini akan menjadi lingkungan rumah yang baik,” pesan Idzma.
Dekat dengan fasilitas tempat belajar
Kemudian, rumah yang mendukung tumbuh kembang anak adalah rumah yang berlokasi dekat dengan fasilitas sekolah atau tempat belajar lainnya.
“Sebaiknya, anak tidak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh untuk menuju tempat belajar mereka. Bagi anak, sekolah haruslah menjadi komunitas sehari-hari,” Idzma menuturkan.
“Tempat mereka mendapatkan ilmu, bisa bermain, dan bersosialisasi. Bila jarak sudah jauh, tentu akan menyulitkan mereka untuk membagi kebutuhan bermain dan belajar,” ia menjelaskan.
Advertisement
Lingkungan yang heterogen
Ada anggapan baru bahwa lingkungan yang homogen bisa memberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak. Namun, Idzma memiliki pandangan yang berbeda.
Bagi Idzma, lingkungan yang homogen sebenarnya belum bisa dibuktikan sejauh mana memberikan pengaruh yang siginifikan pada anak.
“Menurut saya, lingkungan dulu dan sekarang akan sama saja. Di lingkungan akan ada perilaku negatif dan positif. Justru lingkungan yang heterogen bisa memberikan pembelajaran tersendiri untuk mengenal lingkungan luar,” katanya.
“Nah, sekali lagi solusinya, orang tua harus menanamkan konsep nilai-nilai hidup yang benar,” Idzma menutup.
Feature picture: pixabay.com