Liputan6.com, Jakarta Bagi agen properti, lokasi jelas-jelas sangat menentukan penjualan. Salah satu indikatornya ditunjukkan dengan adanya perkembangan infrastruktur di sekitar lokasi properti yang akan memudahkan konsumen.
Salah satu agen properti yang merasakan keuntungan tersebut adalah Herry Tan, selaku Principle Ray White Summarecon Bekasi. Menurut Harry, kondisi Bekasi dalam kurun waktu empat bulan ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya untuk proyek Light Rail Transit (LRT) yang sangat dirasakan mendongkrak penjualan.
“Dengan adanya LRT, pengembang banyak tertarik membangun properti hunian baik apartemen maupun rumah tapak. Pasokan properti yang bervariasi, menarik investor untuk membeli properti dengan jumlah yang menggiurkan,” kata Herry seperti dikutip dari laman Rumah.com, Selasa (4/10/2016).
Advertisement
Baca Juga
Itu sebabnya, harga properti di Bekasi juga dapat dikatakan progresif. Menurut Herry, harga apartemen di Bekasi Barat dan Timur sudah berkisar Rp400 juta – Rp1 Miliar. Sedangkan rumah tapak dengan luas tanah 90m2 dan 2 lantai dibanderol berkisar Rp1 Miliar-an.
Selama empat bulan penjualan tersebut, kantor agen properti yang digawangi Herry, mendapat 2 penghargaan sekaligus, yakni Ray White Indonesia Top Office No. 1 BoTaBek dan Ray White 2 nd Tri Annual Award.
“Perkembangan lokasi Bekasi yang pesat, bagi saya adalah momentum yang menguntungkan dan harus dimanfaatkan dengan strategi penjualan yang baik, dari segi internal dan juga eksternal,” ucap Herry yang sudah menggeluti bidang properti selama delapan tahun ini.
Saat ini Ray White Summrecon Bekasi memiliki karyawan sebanyak 30 orang yang mayoritasnya diisi oleh kaum muda yang menyukai tantangan. Ia pun kerap merekrut pekerja muda untuk menjadi agen propertinya.
“Saya mendorong para agen untuk tetap senantiasa up-date diri dengan informasi terbaru, khususnya terkait perkembangan harga properti. Moto kami ‘One Dream One Family’ diharapkan bisa menjadi memacu semangat untuk terus meraih pencapaian penjualan yang maksimal,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, selain mengikuti perkembangan harga properti, agen juga harus melek teknologi. Herry menyadari, bahwa konsumen properti bersifat global dan tidak terbatas oleh regional lokasi properti berada.
“Itu sebabnya, saya selalu bilang kepada agen saya, untuk memanfaatkan digital marketing seperti mengambil paket sebanyak-banyaknya untuk agen properti di Rumah.com. Digital marketing juga mempengaruhi pengetahuan kami akan kredibilitas pengembang,”
“Karen kredibilitas pengembang menjadi poin penting saat kami menentukan apakah suatu proyek tersebut layak untuk kami jual atau tidak. Karena apabila kredibilitas pengembang masih dipertanyakan, kami juga tidak mau mempertaruhkannya kepada konsumen kami. Ingat, agen properti merupakan konsultan properti yang mempertaruhkan kredibilitas juga,” jelas Herry.
Menyinggung soal tax amnesty yang tengah hangat diperbincangkan berbagai pihak, menurut Herry sebaiknya harus tetap diapresiasi.
“Sebab, percaya atau tidak, keberhasilan saya menjual properti juga berkat digaungkannya tax amnesty oleh pemerintah. Bahkan pencapaian penjualan tertinggi oleh Ray White terjadi pada Agustus 2016, dimana saat tax amnesty baru diputuskan,” ujar Herry.
Adanya tax amnesty dan sertifikasi profesi agen properti di Indonesia, sebenarnya sudah menjadi modal positif bagi seorang agen untuk tetap semangat menjual properti.
Feature picture: Metland Cibitung