Investor Incar Properti di Kota Pahlawan Bagian Timur

Surabaya, tidak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga dikenal sebagai kota kedua terbesar setelah Jakarta.

oleh Kantrimaharani diperbarui 10 Nov 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 16:00 WIB
Investor Incar Properti di Kota Pahlawan Bagian Timur
Surabaya, tidak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga dikenal sebagai kota kedua terbesar setelah Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Surabaya, tidak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga merupakan kota kedua terbesar setelah Jakarta. Besar karena perkembangan infrastrukturnya yang juga tak kalah pesat dari Jakarta sehingga juga merangsang pertumbuhan properti yang signifikan.

Sama halnya dengan Jakarta, Surabaya sendiri terbagi menjadi empat teritorial: Surabaya Barat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Tengah.

Berdasarkan survey Colliers Indonesia, dari keempat teritorial tersebut, Surabaya Timur merupakan teritorial yang menyumbang suplai properti terbanyak yakni 47 persen. Kemudian disusul Surabaya Barat (36 persen), dan 5.000 unit apartemen di teritorial Surabaya Tengah dan Selatan.

Menurut Rendi Maulana, Marketing Pengembang PT. Sipoa Group Surabaya, potensi di Surabaya Timur masih tergolong kondusif dibandingkan Surabaya Barat.

“Ada infrastruktur yang akan dikembangkan di Surabaya Timur, khususnya pembangunan jalan berupa Outter Ring Road yang nanti akan langsung menghubungkan ke Tol Juanda. Hal ini membuat akses menuju bandara akan semakin cepat. Selain itu kondisi jalan di Surabaya Timur juga masih lengang dibandingkan Surabaya Barat yang kerap padat,” kata Rendi seperti dilansir dari laman Rumah.com.

Akses jalan yang semakin baik tersebut berpeluang untuk menarik investor terhadap potensi properti di Surabaya Timur. Tidak heran bila pengembang-pengembang besar mulai membangun hunian baru di sana.

Uniknya, hunian di teritorial ini lebih bervariasi. Maksudnya, berbeda dengan hunian di Surabaya Barat yang lebih didominasi oleh hunian kalangan menengah-atas. Di Surabaya Timur peruntukan hunian cukup lengkap baik untuk kalangan menengah-bawah, menengah, dan menengah-atas.

Jenis hunian juga tidak terpaku pada rumah tapak saja, melainkan mulai menonjolkan gaya hidup urban yang lebih mengarah tinggal di hunian vertikal (apartemen).

Survey Colliers Indonesia mencatat, sebanyak 28.640 unit dari 37 persen apartemen akan rampung pada 2019. Pengembang besar yang ‘bermain’ di sana antara lain Intiland Development dan Puncak Group.

Bahkan tak tanggung-tanggung, Intiland Development akan mengembangkan 2,8 hektar lahan yang akan dibangun lima tower apartemen strata-tittle dan satu tower apartemen servis.

Pakuwon Group, sebagai pengembang besar tak kalah progresif menawarkan apartemen dengan konsep Educity, yakni dua menara yang sudah selesai serah terima yaitu Yale dan Princeton.

“Perkembangan hunian di Surabaya Timur nantinya akan terus meningkat pada tahun 2018 – 2019, dan puncaknya pada tahun 2020. Saat ini harga NJOP di Surabaya Timur berkisar Rp450 ribu per meter persegi. Dan kenaikan harga apartemen di Surabaya juga cukup signifikan”

“Misalnya Apartemen Surabaya City yang dipasarkan pada bulan keempat di tahun 2016 mengalami kenaikan dari harga awal Rp.175 juta menjadi Rp. 290 juta,” ucap Rendi.

Sebagai perbandingan lainnya, berdasarkan peninjauan Rumah.com, kenaikan harga jual pada Apartemen Menara Rungkut yang berlokasi di Surabaya Timur juga mengalami kenaikan dimana harga perdana sebesar Rp. 132 juta menjadi Rp. 250 juta.

Lihat Juga: Keterangan Harga Apartemen Menara Rungkut klik di sini

Foto: 88 Avenue

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya