Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Donald Trump Menang, Pasar Properti di AS Diprediksi Suram

Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden cukup mengejutkan. Simak prediksi dampaknya bagi sektor properti.

oleh Kantrimaharani diperbarui 10 Nov 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 12:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kabar kemenangan Donald Trump sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat nampaknya menjadi kejutan yang tak terduga. Tidak hanya bagi warga Amerika Serikat sendiri, tetapi juga bagi warga negara di belahan dunia lainnya.

Bahkan jauh sebelum hasil pemilihan ini dipublikasikan, para pengamat ekonomi, khususnya dari sektor properti sudah lebih dahulu menyatakan keraguan bila Donald Trump berhasil terpilih sebagai presiden Amerika.

Seperti dikutip dari laman Rumah.com, berdasarkan survey yang dilakukan Zillow kepada 100 orang ahli properti di Amerika Serikat menyiratkan bahwa ada keraguan bila Donald Trump terpilih, terutama dalam hal ekspektasi bagi pangsa pasar properti.

Ada tiga hal yang menjadi sorotan yang disuarakan, yakni nilai jual rumah, reformasi pembiayaan rumah, dan isu ekonomi keseluruhan. dan berdasarkan survey tersebut para ahli mengatakan Trump memiliki dampak negatif terhadap nilai jual rumah, reformasi pembiayaan perumahan dan perekonomian secara menyeluruh.

Padahal, para ahli properti sempat memprediksi bahwa tahun ini bisa menjadi penentu adanya peluang kenaikan sebanyak 4% tahun-ke-tahun atau naik sesuai ekspektasi sebesar 3,7 persen.

Dengan terpilihnya Donald Trump maka para ekonom otomatis akan menurunkan harapan mereka, khususnya untuk nilai jual rumah dan aspek perekonomian secara keseluruhan di Amerika Serikat.

Menurut Svenja Gudell, Chief Economist dari Zillow, mengungkapkan, responden akan melihat kecenderungan politik yang terpecah menjadi dua kubu, yakni antara positif dan negatif. Dan Donald Trump ditakutkan bisa memberikan efek negatif terhadap perkembangan properti di Amerika Serikat.

Beberapa pernyataan menarik ditulis oleh Jacob Summer yang dikutip dari quora.com. Ia mengomentari adanya isu pemotongan pajak kepemilikan properti, yang mana hal serupa pernah dilakukan pada masa Presiden Ronald Reagan. Dampaknya, bila kebijakan ini diterapkan akan merugikan para investor.

Bahkan, seperti janjinya pada debat capres tempo lalu, yang menyatakan bila Trump terpilih besar kemungkinan akan mengurangi jumlah imigran di Amerika Serikat. Dengan begitu, jumlah imigran akan lebih sedikit, sehingga kebutuhan perumahan pun akan terancam kehilangan potensi sewa.

Kemenangan Donald Trump Berdampak pada Properti Australia

Hal yang lebih mengejutkan bila Donald Trump menjadi presiden, tidak hanya berdampak terhadap properti di Amerika Serikat saja, tetapi juga bisa berdampak pada pasar properti di Australia.

Mathew Tiller, Head of Research LH Hooker Australia, seperti dilansir dari dailytelegraph.com mengatakan bahwa perkembangan properti di Australia sebagian besar dipengaruhi juga oleh perkembangan kebijakan perekonomian di Amerika Serikat.

Selain itu, menurut Mathew, ketakutan selanjutnya adalah terkait investor asing yang semula menanamkan investasi sektor komersial di Australia akan hengkang seiring adanya isu kebijakan pajak.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya