Listrik Mahal? 6 Cara ini Bikin Tagihan Listrik Anda Tetap Murah!

Bayar Listrik mahal? Untuk menyiasatinya terapkan enam tips berikut di rumah sehingga tagihannya bisa jadi lebih murah.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 20 Jul 2017, 11:19 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 11:19 WIB
20170720-tips hemat listrik
Hanya sekitar 23,15 juta pelanggan lisrik 450 VA dan 900 VA dari golongan tidak mampu dan layak disubsidi yang akan mendapatkan subsidi dari APBN 2017. (Image: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini banyak orang yang mengeluhkan tarif listrik yang terus melonjak setelah pemerintah mengurangi subsidi listrik di tahun ini. Hanya sekitar 23,15 juta pelanggan lisrik 450 VA dan 900 VA dari golongan tidak mampu dan layak disubsidi yang akan mendapatkan subsidi dari APBN 2017.

(Baca juga: Jangan Mau Kena Pungli, Ini Biaya Asli Pasang Listrik Pintar!)

Hal ini tentu saja bikin banyak orang khawatir, takut tagihan listriknya jadi membengkak. Pasalnya, listrik merupakan kebutuhan utama setiap rumah tangga. Untuk menyiasatinya terapkan enam tips dari Rumah.com berikut sehingga bisa menekan bujet tagihan listrik setiap bulannya.

1. Desain Rumah Hemat Energi

Jika memungkinkan, buatlah hunian dengan desain yang mendukung penghematan energi. Misalnya membangun rumah yang memiliki banyak bukaan atau ventilasi sehingga cahaya alami dapat menerangi seluruh bagian rumah tanpa harus menyalakan lampu di siang hari.

Selain itu, banyaknya ventilasi juga akan memperlancar sirkulasi udara di dalam rumah sehingga Anda dapat meminimalisasi penggunaan pendingin ruang. Taman atau tanaman di rumah juga dapat membuat udara jadi lebih sejuk.

2. Tentukan Daya Listrik Sesuai Kebutuhan

Tentukan besaran daya listrik sesuai kebutuhan Anda. Hal ini dapat menjadi langkah awal menekan biaya. Untuk informasi, terdapat 17 golongan tarif dasar listrik yang ditetapkan PLN. Golongan tarif ini nantinya akan menentukan biaya pemakaian dan biaya beban.

Biaya pemakaian dihitung berdasarkan selisih angka yang tertera pada meteran listrik. Sementara biaya beban merupakan biaya tetap yang harus dibayar setiap bulan untuk setiap 1.000 watt listrik yang tersambung.

Dipakai ataupun tidak, besarnya biaya beban tak akan berubah. Karena itu, penting bagi kita untuk pandai menghitung daya listrik yang dibutuhkan.

3. Ubah Kebiasaan Boros

Tanpa disadari kita sering melakukan pemborosan listrik, misalnya menyalakan televisi saat tidur, menyalakan lampu kamar mandi saat tidak terpakai, atau menyalakan AC padahal ruangannya kosong. Mulai sekarang kurangi kebiasaan tersebut.

Sebaiknya, gunakan listrik pada perangkat hanya saat akan digunakan. Selain itu, biasakan mencabut kabel listrik dari stop kontaknya saat tidak digunakan. Kabel yang terus tertancap pada stop kontak, meski perangkat tidak digunakan, akan tetap menyerap daya listrik yang membuat tagihan listrik terus berjalan.

(Simak juga: Pilihan rumah dengan spesifikasi terbaik mulai harga Rp300 jutaan)

Perlu diketahui, mencabut kabel dari stop kontak dapat menghemat hingga 30 persen biaya listrik.

4. Pilih Perabot Hemat Listrik

Untuk menekan bujet tagihan listrik bulanan, gunakan produk-produk elektronik yang mendukung penghematan listrik. Saat ini sudah banyak sekali produk-produk elektronik yang menawarkan fitur hemat listrik, misalnya TV LED, bohlam LED, AC hemat energi. Solusi lain, Anda dapat memilih peralatan elektronik yang berdaya lebih kecil.

5. Pasang Alat Penghemat Listrik

Gunakan alat penghemat listrik atau energy saver di rumah Anda. Penggunaan alat ini dapat menekan biaya pemakaian listrik hingga 40 persen. Alat ini sudah banyak beredar di pasaran. Bentuknya berupa kapasitor mini yang berfungsi menekan jumlah arus boros pada setiap peralatan listrik yang terpasang.

6. Hidup Manual

Untuk lebih berhemat, sesekali lakukan pekerjaan secara manual. Ada beberapa aktivitas rumah tangga yang biasa dilakukan menggunakan mesin namun dapat juga dikerjakan secara manual.

Misalnya mencuci baju menggunakan tangan saja dan mengeringkannya dengan cara memeras, membuat sambal dengan mengulek, atau menanak nasi cara tradisional tanpa rice cooker.

 

Dian Probowati

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya