BTN Salurkan Kredit Konstruksi Rp23,5 Triliun

Sejalan dengan target penyerapan KPR yang terus meningkat, tahun ini BTN memasang target penyaluran kredit konstruksi sebesar Rp25 triliun.

oleh Fathia Azkia diperbarui 09 Agu 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 14:40 WIB
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Dalam mendorong laju pengucuran KPR, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berharap para pengembang mampu mengoptimalkan fasilitas kredit konstruksi sebagai sumber pendanaan proyek.

Menurut catatan, pertumbuhan kredit konstruksi Bank BTN per Juni 2017 tumbuh 18,20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan target penyerapan KPR yang terus meningkat, tahun ini BTN memasang target penyaluran kredit konstruksi yang diperuntukkan ke pengembang perumahan sebesar Rp25 triliun.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp21,9 triliun. Per Juni 2017, kredit konstruksi yang sudah disalurkan Bank BTN tumbuh sekitar 18,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau senilai Rp23,5 triliun.

Angka tersebut ekuivalen dengan 263.999 unit rumah. Pencapaian tersebut seiring dengan target Bank BTN mengucurkan KPR untuk 666.000 unit rumah pada tahun 2017.

“Para pengembang yang menjadi mitra setia Bank BTN diharapkan mampu berkontribusi lebih besar dalam mencapai target KPR Bank BTN,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, dalam acara Developer Gathering di Jakarta (8/8) yang dihadiri Rumah.com.

Baca juga: Trik Dapatkan Kredit Rumah dari BTN

Untuk memotivasi para pengembang memanfaatkan kredit kontruksi dan mendorong penyaluran KPR, sejumlah strategi disusun BTN. Diantaranya peningkatan penetrasi pasar dan digital marketing.

Bagi para pengembang, BTN memberi kredit pemilikan lahan dengan sejumlah keistimewaan yakni nilai kredit tidak dibatasi tapi sesuai dengan kelayakan harga jual lahan. Keistimewaan lain ialah plafon kredit 70% dari total pembelian lahan dengan maksimal lahan seluas 20 Ha.

Penetrasi pasar juga diwujudkan dalam join marketing, misalnya dengan memberikan subsidi bunga yang terjangkau bagi nasabah. “Dengan melakukan kerjasama promosi, akhirnya yang diuntungkan adalah konsumen karena biaya dan bunga menjadi lebih terjangkau,” kata Maryono.

(Lihat juga: Pilihan Rumah Rp400 Jutaan Bagi Peserta BPJS-TK)

Kembangkan Portal Properti

Masih dalam rangka peningkatan penyerapan KPR, Bank BTN turut mengoptimalkan pemasaran lewat layanan digital www.btnproperti.co.id.

Melalui situs tersebut, para pengembang bisa memperluas pemasaran mereka lewat jalur online di samping metode tradisional seperti pameran. Tercatat, sebanyak 357 pengembang sudah bergabung di portal ini.

Angka ini masih sedikit dibandingkan jumlah pengembang yang bermitra dengan BTN yang mencapai lebih dari 3.500 pengembang. Padahal situs yang mempertemukan nasabah dengan pengembang ini, relatif sukses menggaet jumlah debitur KPR.

Sejak Januari hingga Juli 2017, jumlah aplikasi KPR online untuk KPR konvensional yang masuk rata-rata 835 aplikasi per bulan. Sementara total nilai KPR di 7 bulan pertama 2017 tersebut mencapai Rp316 miliar.

Performa pencairan KPR konvensional lewat jalur digital terus menanjak sejak dirilis tahun 2015. Ketika diluncurkan, KPR online yang berhasil dicairkan hanya Rp 155,7 miliar kemudian pada tahun 2016 naik menjadi Rp 241,6 miliar, dan pertengahan tahun ini sudah mencapai Rp 316 miliar.

“Tren aplikasi KPR online terus meningkat ini berarti masyarakat maupun pengembang menilai aplikasi ini lebih efisien dan mudah,” ujarnya.

Selain kanal digital marketing milik sendiri, Bank BTN juga memanfaatkan situs lain terkait dengan jual beli properti.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya