KPR Mikro BTN Tawarkan Cicilan Cuma Rp900 Ribu

Batasan gajinya harus di bawah Rp3 juta. Plafon kredit yang bisa dikucurkan maksimal Rp75 juta.

oleh Fathia Azkia diperbarui 11 Sep 2017, 12:19 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 12:19 WIB
Permata Puri Maja
Perumahan subsidi di kawasan Maja, Tangerang

Liputan6.com, Jakarta Demi membantu memudahkan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita memiliki tempat tinggal yang layak, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada bulan Februari lalu meluncurkan produk terbaru bernama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN Mikro.

Produk anyar ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terutama pekerja di sektor informal yang jumlahnya diprediksi mencapai 6,5 juta orang.

Segmen masyarakat ini merupakan segmen yang paling membutuhkan akses pembiayaan rumah, karena mereka tidak masuk dalam kategori penerima KPR rumah subsidi baik dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), maupun Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Baca juga: DP Rumah 1% Plus Cicil KPR Harian, Mau?

Adapun produk KPR BTN Mikro membidik keluarga atau individu yang memilki penghasilan rata-rata Rp1,8 juta hingga Rp2,8 juta per bulan.

“Batasan gajinya harus di bawah Rp3 juta. Plafon kredit yang bisa dikucurkan maksimal Rp75 juta. Saat ini sudah ada sekitar 1.200 peminat yang merupakan driver Go-jek, sementara yang sudah diproses baru 900,” kata Managing Director Consumer Banking Bank BTN, Handayani, kepada Rumah.com beberapa waktu lalu.

KPR Mikro memberikan jangka waktu cicilan selama 10 tahun dengan suku bunga kredit kisaran 6-7%. Jika dihitung berdasarkan maksimal pinjaman dan tenornya, maka diperkirakan masyarakat yang memanfaatkan KPR Mikro akan dikenakan nominal cicilan sebesar Rp900.000 per bulannya.

“Untuk persyaratan, masyarakat tinggal datang langsung ke BTN dengan melengkapi dokumen yang dibutuhkan seperti identitas diri dan NPWP. Kemudian sampaikan income statement yang simpel kepada bank, dan pastikan maksimal cicilannya 50% dari total penghasilannya,” ujarnya.

“Syarat lain, masyarakat yang ingin mengajukan KPR Mikro harus menabung selama enam bulan di BTN. Nominal tabungannya sesuai dengan cicilan yang bakal dibayar nantinya. Misalnya, masyarakat mengajukan kredit untuk renovasi kamar dengan menghabiskan biaya Rp15 juta, maka asumsi tabungan dan cicilannya nanti sekitar Rp450 ribu,” Handayani menjelaskan.

BTN menargetkan kucuran kredit KPR Mikro sebesar Rp100 miliar hingga akhir tahun 2017.

(Lihat juga: Rumah Subsidi di Cikampek Rp100 Jutaan)

Terkendala Status Lahan

Meski menyasar segmen MBR, KPR BTN Mikro bukan merupakan bagian dari program bantuan pendanaan program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintah. Pendanaan KPR Mikro ini murni inisiatif Bank BTN.

“Sejauh ini, kendala yang kami temui dalam penyaluran adalah dari sisi dokumentasi dan legalnya. Sebab bantuan KPR Mikro diberikan bagi masyarakat yang hendak merenovasi rumah maupun membangun rumah di lahan sendiri. Sedangkan, lahan milik warga rata-rata statusnya masih tanah girik dan waris.”

“Oleh karenanya, kami akan fokus bekerjasama dengan Kementerian ATR/BPN yang tengah menggencarkan Program Nasional Agraria (Prona). Jadi target sasaran KPR Mikro-nya ialah masyarakat yang sudah punya status tanah bankable, sehingga bisa jadi alat jaminan bank,” imbuh Handayani.

KPR Mikro BTN ini sendiri sejatinya menawarkan kredit untuk tiga macam tujuan yakni pembelian rumah baru, renovasi rumah atau bangun rumah di atas tanah sendiri.

“Namun karena membeli rumah dengan harga Rp75 juta tidak memungkinkan, maka yang bisa digunakan adalah untuk tujuan merenovasi dan membangun rumah di lahan pribadi,” tukasnya.

BTN menargetkan kucuran kredit KPR Mikro sebesar Rp100 miliar hingga akhir tahun 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya