Jangan Sembarangan Beli Apartemen, Siapkan Daftar Pertanyaan

Mau beli Apartemen? Jangan sembarangan hingga termakan bujuk rayu bagian pemasaran. Untuk amannya, siapkan daftar pertanyaan.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 29 Des 2017, 17:10 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 17:10 WIB
20171229-pertanyaan yang wajib diajukan saat beli apartemen
Jangan sembarangan hingga termakan bujuk rayu bagian pemasaran apartemen. Untuk amannya, siapkan daftar pertanyaan, catat, dan bubuhkan tandatangan sebagai bentuk kesepakatan.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin karena faktor kebiasaan, kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di rumah tapak ketimbang apartemen. Namun akibat semakin menipisnya lahan diperkotaan alhasil terpaksa mereka membeli hunian di pinggiran kota akibat belum merasa nyaman tinggal di apartemen.

Namun data Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017 menunjukkan bahwa 57% dari 1.020 responden di Indonesia kini memilih apartemen sebagai tipe hunian yang akan dibeli. Ini merupakan peningkatan jika dibandingkan survei pada Semester 2 tahun 2016, dimana hanya 35% responden yang tertarik membeli apartemen.

Dan biasanya ketika Anda akan membeli apartemen, pihak pengembang lewat Marketing executive atau sales representative-nya biasanya menjanjikan beberapa hal kepada konsumen—baik kelebihan kualitas produk, layanan, atau sekadar gimmick. Apapun yang mereka janjikan, pada dasarnya merupakan janji dari pihak pengembang.

(Baca juga: Cara Keren Cicil Apartemen)

Berniat beli Apartemen? Jangan sembarangan hingga termakan bujuk rayu bagian pemasaran apartemen. Untuk amannya, siapkan daftar pertanyaan, catat, dan bubuhkan tandatangan sebagai bentuk kesepakatan. Dan simak daftar pertanyaan yang wajib Anda ajukan dari Rumah.com berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Sembarangan Beli Apartemen

  • Kapan apartemennya mulai dibangun dan kapan diperkirakan selesai.
  • Kapan serah terima kunci bisa dilakukan.
  • Fasilitas-fasilitas (kapasitas daya listrik, lift, cleaning service, security).
  • Harga, diskon, atau promo yang ditawarkan.
  • Spesifikasi bangunan (eksterior maupun interiornya).
  • Term of payment di luar bank (pola pembayaran tunai bertahap tanpa bunga, misalnya ada pengembang yang membolehkan mengangsur sampai 60 kali tanpa bunga).

Untuk mengetahui hitung-hitungan cicilan KPA Anda perbulannya, gunakan kalkulator keterjangkauan

  • Ada atau tidaknya buy back guarantee dan bagaimana persyaratan serta mekanismenya.
  • Informasi tentang bank yang menjadi mitra resmi pengembang. Biasanya bank tersebut menawarkan suku bunga lebih murah. Apalagi kalau bank tersebut berasal dari satu kelompok usaha dengan pengembang.
  • Jika pengembang tidak memiliki bank sebagai official partner, minta rekomendasi dari pengembang untuk menggunakan bank yang ditunjuk. Sebagai catatan, rekomendasi itu tidak harus selalu Anda turuti. Andalah yang sepenuhnya memutuskan akan mengajukan KPA di bank mana.
  • Segmentasi pasar yang bermanfaat untuk menaksir karakteristik populasi penghuni apartemen.
  • Status kepemilikan, apakah sekadar hak pakai, hak guna, atau hak milik.
  • Informasi mengenai service charge atau biaya pemeliharaan (maintenance).

Sekarang pertanyaan buat Anda. Sudah menemukan apartemen idaman? Jika belum, cek di sini untuk pilihan apartemen di lokasi strategis dengan harga mulai dari Rp300 jutaan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya