Kuartal Satu, Index Pasar Properti Nasional Melesu

Penurunan Index harga properti residensial nasional pada Q1 2018 (q-o-q) dipengaruhi oleh penurunan yang terjadi di sejumlah provinsi padat hunian di Indonesia.

oleh Fathia Azkia diperbarui 07 Mei 2018, 14:25 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 14:25 WIB
pasar properti jakarta
Pasar properti nasional di tahun 2018 diperkirakan akan lebih positif, melanjutkan tren yang telah terbentuk sepanjang semester pertama 2017.

Liputan6.com, Jakarta Dalam satu tahun terakhir, pasar properti nasional telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun demikian, Index belum bisa mencapai titik tertinggi sejak 2015, yakni 105,9, yang terjadi pada Q1 2016. Demikian seperti tercatat dalam Rumah.com Property Index.

Median harga properti residensial secara nasional berada di titik 104,7 pada kuartal I 2018. Median harga 104,7 adalah sebuah peningkatan sebesar 1,06% dibandingkan kuartal yang sama pada 2017, namun merupakan penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4-2017) yang berada di angka 105,6.

Penurunan Index harga properti residensial nasional pada Q1 2018 (q-o-q) dipengaruhi oleh penurunan yang terjadi di sejumlah provinsi padat hunian di Indonesia.

DKI Jakarta turun sebesar 0,39% pada Q1 2018 (q-o-q), sementara Banten mengalami penurunan sebesar 1,8% (q-o-q) dan Jawa Timur mengalami penurunan terbesar yakni 2,1% (q-o-q). 

(Sebelum beli hunian, biasakan cek kondisi bangunan, harga, dan infrastruktur di sekitarnya lewat Review Properti dari Rumah.com)

Pasar properti residensial di Jawa Barat tetap stabil. Index Jawa Barat berada pada titik 107,3 atau naik sebesar 1,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (q-o-q). Jawa Tengah juga mengalami kenaikan Index, yakni sebesar 0,6% (q-o-q).

“Sementara itu dari sisi suplai properti residensial secara nasional, berdasarkan Rumah.com Property Index mengalami kenaikan sebesar 6,8% pada Q1 2018 dibandingkan dengan Q4 2017 (q-o-q). Secara tahunan, suplai properti residensial nasional mengalami peningkatan sebesar 8,1%,” jelas Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan.

Index suplai properti residensial tertinggi sejak 2015 tercatat pada Q3 2017, sebesar 146,7. Tren suplai properti residensial secara nasional dalam setahun terakhir bergerak fluktuatif namun stabil secara jangka panjang. Pasokan yang stabil dari pihak penjual mengindikasikan permintaan pasar masih relatif datar.

Kenaikan suplai properti terjadi di provinsi-provinsi padat hunian. DKI Jakarta dan Banten mencatatkan kenaikan pada kisaran 4,8% (q-o-q). Kenaikan tertinggi terjadi di Jawa Timur, sebesar 9,1% (q-o-q).

Jawa Barat juga mencatatkan kenaikan suplai properti yang cukup tinggi, yaitu sebesar 7,4%. Rumah.com Property Affordability Sentiment Index Semester I 2018 menunjukkan minat responden terhadap properti berada pada kisaran harga di bawah Rp750 juta.


BI Rate Jaga Stabilitas

Ekonom PermataBank, Josua Pardede menambahkan dari sisi makro, ekonomi nasional diperkirakan tumbuh sebesar 5,13% secara year-on-year pada kuartal pertama (Q1) 2018. Kenaikan ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yang mencapai 5,19% (y-o-y). Meski demikian, perekonomian diperkirakan tumbuh hingga 5,17% pada Q2 2018.

“Inflasi pada bulan Maret mencapai 3,40%, yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Meski demikian, inflasi ini masih di bawah kisaran sasaran inflasi 3,5% dengan deviasi 1%. Sementara itu, inflasi pada Q2 2018 diperkirakan lebih rendah, yakni sebesar 3,33%,” jelasnya.

Sementara itu, Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7 Day RR) sebesar 4,25%. Besaran suku bunga ini sudah dipertahankan sejak September 2017 lalu. Kebijakan Bank Indonesia terhadap BI 7 Day RR ini diharapkan dapat menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan domestik.

Baca juga: Tahap Pemulihan, Hunian Tipe Menengah Tetap Laris

Membeli sebuah rumah bisa menjadi keputusan paling sulit, dan mungkin juga yang termahal. Saat memutuskan untuk membeli rumah, hal yang terpenting adalah mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya, agar bisa mengambil keputusan dengan penuh percaya diri.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan, bahwa Rumah.com ingin membantu para pencari hunian dengan membuat proses ini menjadi lebih transparan.

Rumah.com Property Index dihadirkan untuk membantu masyarakat Indonesia memahami pergerakan pasar properti dengan lebih baik. Para pembeli bisa mendapatkan informasi harga yang masuk akal, sesuai dengan sentimen pasar.

“Sebagai yang terdepan di pasar properti Indonesia, Rumah.com memproses begitu banyak data properti setiap hari. Dengan demikian, kami dapat mengolah dan memberikan informasi mendalam kepada masyarakat Indonesia yang tengah mencari hunian,” pungkas Marine.

Data Rumah.com Property Index selengkapnya dapat diakses melalui www.rumah.com/property-index. Materi Rumah.com Property Index bisa diunduh melalui https://www.rumah.com/insights/rumah-com-property-index-indonesia-q1-2018-234.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya