Lopis Raksasa, Tandai Tradisi Syawalan di Pekalongan

Warga terlihat antusias menunggu pemotongan makanan yang terbuat dari beras ketan dan kelapa itu meski harus melawan panas terik matahari.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jul 2015, 10:22 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2015, 10:22 WIB
Lopis Raksasa, Tandai  Tradisi syawalan di Pekalongan
Warga terlihat antusias menunggu pemotongan makanan yang terbuat dari beras ketan dan kelapa itu meski harus melawan panas terik matahari.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan warga berasal dari Kabupaten Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memadati tradisi Syawalan di Kelurahan Krapyak Kidul dan Krapyak Lor, Pekalongan, pada Jumat (24/7/2015) kemarin. Tradisi Syawalan yang dimeriahkan dengan pembuatan dua lopis berukuran raksasa.

Warga terlihat antusias menunggu pemotongan makanan yang terbuat dari beras ketan dan kelapa itu meski harus melawan panas terik matahari.

Warga juga tampak rela berdesak-desakan untuk mendekati lokasi pemotongan lopis berukuran besar tersebut agar bisa mendapatkan makanan itu.

Sambil menunggu pemotongan lopis berukuran raksasa itu, pengunjung disuguhi minuman dan rujak gratis oleh masyarakat setempat.

Koordinator lapangan pembuatan Lopis Ageng Krapyak Kidul Achmad Zaki mengatakan bahwa lopis ageng Krapyak Kidul memiliki berat sebesar 1.320 kilogram dan tinggi 203 sentimeter dengan diameter 87 cm.

Ukuran lopis ageng itu, kata dia, sedikit menyusut karena pengaruh dari bahan beras ketan sebab saat ditanak beratnya tidak mengembang.

"Ukuran lopis terlihat kecil dibanding tahun lalu. Akan tetapi, dari sisi ukuran berat lopis melebihi tahun sebelumnya," katanya.

Zaki mengatakan bahwa tradisi Syawalan ini sebelumnya akan digelar kirab oleh Komunitas Jlamprang Kultur Festival.

Ketua Panitia Lopis Ageng Krapyak Lor Pamungkas Lawi menambahkan bahwa lopis ageng di Krapyak Lor memiliki berat sekitar 1,7 ton dan tinggi 190 cm dengan diameter 75 cm.(Ant/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya