Liputan6.com, Cirebon - Pihak RSUD Gunungjati Cirebon memastikan kelainan tulang ekor yang diderita Muhammad Digta yang akrab disapa Dafa merupakan bawaan lahir dan tidak berkaitan dengan gangguan pergerakan usus (Hirschsprung). Penyembuhannya membutuhkan operasi rekonstruksi tulang.
Humas RSUD Gunungjati Cirebon Yayat Supriatna mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kecil kemungkinan posisi tulang ekor Dafa yang tidak normal akibat terganggunya pergerakan usus. Namun, dokter tidak bisa mengoperasi Dafa karena kondisinya belum siap.
"Kami belum memastikan kapan Dafa dioperasi karena masih melihat perkembangan kondisi kesehatannya dulu. Kalau hasil medis sudah bisa dioperasi, tim dokter pasti langsung mengoperasi Daffa," ujar Yayat kepada Liputan6.com, Selasa (19/1/2016).
Yayat mengungkapkan, Dafa harus melewati beberapa tahapan perawatan sebelum bisa dioperasi. Prosedur operasi yang akan dijalani Dafa tidak cukup sekali.
Baca Juga
"Akan ada pemulihan khusus, bahkan sampai rekonstruksi tulang belakang pada diri Dafa," ucap Yayat.
Namun, Yayat menolak menginformasikan kesehatan Dafa secara detail dengan alasan medis. Pihak rumah sakit hanya berharap agar Dafa tetap kuat dan tegar melalui berbagai tahapan proses penyembuhan.
"Harus terus diberi support dan motivasi agar Dafa tidak sedih dan kesepian terutama dari orangtua. Kami berharap kondisi kesehatan Dafa juga berangsur pulih," ujar Yayat.
Sementara itu, ibunda Dafa, Dian mengatakan, kondisi anaknya sudah stabil dan sedang ditangani dokter ahli saraf. Dafa juga sudah keluar dari ruang observasi, tetapi belum bisa dioperasi.
"Masih menunggu kepastian dari dokter saraf apakah sakitnya anak saya ada kaitannya dengan saraf tulang ekor Dafa dan sumsum sehingga tidak dapat Buang Air Besar (BAB)," tutur Dian.
Lebih dari seminggu, Daffa menginap di RSUD Gunungjati Cirebon. Ia dirawat karena diduga penyakit Hirschsprung yang dideritanya yang menyebabkan tidak mampu BAB hingga sebulan.
Bagian saraf Dafa juga terjepit dari tulang leher sampai ke tulang ekor. Tulang ekornya miring 45 derajat. Karena itu, ia hanya mampu tidur dan duduk saja setiap hari. Penderitaannya bertambah setelah ia juga mengalami pembengkakan jantung.
Pihak Rumah sakit menyatakan, Dafa membutuhkan beberapa tahap operasi. Namun, operasi terkendala tidak hanya karena kondisi tubuh yang belum memungkinkan, tetapi juga masalah keuangan.