Liputan6.com, Surabaya - Seorang remaja bernama FKH (15) warga Semolowaru, Kelurahan Medokan Semampir, Surabaya, nekat mengakhiri hidupnya pada Senin, 15 Februari 2016. Anak berkebutuhan khusus itu diduga kecewa dengan orangtuanya yang tak mau merayakan ulang tahunnya.
Putra kedua pasangan Ferry Kristian Halim dan Olim ini ditemukan gantung diri di rumahnya dengan melilitkan tali tampar warna biru di lehernya pukul 16.30 WIB.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh sang ayah Ferry Kristin Halim. Sesaat melihat jasad anaknya, Ferry berteriak histeris.
Panit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Mujianto, mengatakan, "Korban pertama kali ditemukan orangtuanya, Ferry Kristian Halim dan Olim yang baru pulang dari kerja."
Baca Juga
Andik, salah satu warga, setelah melihat FKH tewas gantung diri, segera memberi tahu ayahnya yang jadi Ketua RT setempat. Tim identifikasi dari Polsek Sukolilo segera mengevakuasi jasad FKH.
Sebelum nekat mengakhiri hidup, FKH sempat minta kepada orangtuanya agar ulang tahunnya dirayakan. Namun orangtuanya tidak mengabulkan permintaannya.
"Bisa jadi lantaran permintaan untuk merayakan hari ulang tahunnya tidak dipenuhi, remaja autis ini nekat mengakhiri hidupnya dengan tali tampar," ujar salah satu warga.