Malam Ini Ribuan Ogoh-ogoh Diarak Keliling Bali

Ogoh-ogoh simbol sifat negatif, diarak keliling desa-desa di Bali, kemudian dibakar habis.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Mar 2016, 14:45 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 14:45 WIB
20160308-Ogoh-ogoh
Ribuan ogoh-ogoh akan diarak keliling Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Ribuan ogoh-ogoh akan diarak keliling desa oleh warga Bali Selasa (8/3/2016) malam. Pawai ogoh-ogoh itu dalam rangka rangkaian Nyepi yang akan digelar Rabu 9 Maret 2016.

Sehari sebelum Nyepi disebut malam Pengrupukan, di mana warga Bali akan menggotong ogoh-ogoh untuk diarak keliling desa.

Pantauan Liputan6.com, ogoh-ogoh yang akan diarak keliling desa telah ditaruh di pinggir-pinggir jalan. Warga yang melintas antusias menyaksikan aneka bentuk patung raksasa yang terbuat dari anyaman bambu dan bubur koran tersebut. Tepat pukul 18.00 Wita, ribuan ogoh-ogoh itu serentak akan diarak keliling desa.

 



Tokoh muda Hindu Denpasar, Jro Paksi, menjelaskan Ogoh-ogoh melambangkan sifat negatif. Menurut dia, ogoh-ogoh merupakan cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia. Tujuan diarak keliling desa agar kekuatan negatif yang ada di desa akan masuk ke dalam wujud ogoh-ogoh.

Di akhir pengarakan ogoh-ogoh, masyarakat akan membakar figur raksasa ini, boleh jadi dikatakan membakar (membiarkan terbakar habis) sifat-sifat negatif ogoh-ogoh.

"Ketika semua beban akan sifat-sifat negatif yang selama ini mengambil (memboroskan) begitu banyak energi kehidupan seseorang, maka seseorang akan siap memulai sebuah saat yang baru," jelas Jro Paksi, Selasa (8/3/2016).

Keesokan harinya, ia melanjutkan, masyarakat diajak kontemplasi di tengah keheningan malam. Ketika segalanya menjadi hening, masyarakat diajak untuk siap memasuki dan memaknai Nyepi dengan sebuah daya hidup yang sepenuhnya baru.

"Berharap menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya bagi dirinya dan segenap semesta," urai Jro Paksi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya