Liputan6.com, Yogyakarta - Saat ditemukan tim SAR, kondisi Wika Milati Mulaningtyas masih hidup. Namun, nyawa Wika tidak bisa diselamatkan meski sempat mendapat perawatan.
Wika merupakan atlet Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang mengikuti acara Jogja Air Show (JAS) bersama 44 penerjun. Saat itu, ada tiga kali gelombang penerjunan.
"Lokasi pendaratan berada 35 meter dari bibir pantai, karena ombak besar sempat tergulung," ujar Irman.
Selain itu, Dirjen PAS mengakui kecolongan soal pengamanan Rutan Malabero Bengkulu, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Minggu (27/3/2016) sore.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News.
1. Penerjun JAS yang Jatuh di Tengah Laut Sempat Digulung Ombak
Baca Juga
Wika Milati Mulaningtyas (24), penerjun payung perempuan yang tewas di acara Jogja Air Show (JAS) di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, dinilai sudah tepat dalam melakukan prosedur pendaratan di atas air.
Namun, kata Danlanud Adi Sucipto Marsma TNI Imran Baidirus, tempat pendaratan Wika berada di pecahan ombak setinggi empat meter. Akibatnya, korban sempat tergulung ombak.
Advertisement
"Wika sudah melakukan prosedur untuk mendarat di atas air, namun landing-nya di pecahan ombak, dan sempat tergulung ombak tapi sempat diselamatkan SAR meskipun kondisi medannya sulit," kata Imran di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Sabtu 26 Maret 2016.
Selengkapnya baca di sini...
2. Dirjen PAS Akui Kecolongan Pengamanan Rutan Malabero Bengkulu
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan Kusmianta Dusak mengaku kecolongan dalam pengamanan di lingkungan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero, sehingga terjadi kerusuhan dan pembakaran yang menewaskan 5 tahanan.
"Jumlah petugas jaga yang sangat minim, satu regu jaga hanya 5 orang. Sangat tidak memungkinkan kita mengawal 156 orang tahanan," ujar Wayan di Rutan Malabero Bengkulu, Minggu (27/3/2016).
Secara standar operasional prosedur, kata dia, sudah dijalankan sesuai aturan. Tetapi kondisi malam kejadian itu sangat luar biasa dan tidak terbendung lagi.
Perusakan pintu sel dan pembobolan tembok penjara sangat di luar dugaan, apalagi kondisi emosional para tahanan saat malam kejadian dipicu provokasi seorang tahanan yang diciduk BNN menambah beringas ratusan penghuni rutan.
Selengkapnya baca di sini...
3. Canggih, 33 Desa di Jambi Bakal Gelar Pilkades Sistem E-Voting
Sebanyak 33 desa di Kabupaten Batanghari, Jambi, akan menjadi percontohan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak dengan sistem pemilihan elektronik atau e-voting. Sistem itu merupakan pertama kalinya di Jambi dan yang ke-9 kalinya di Indonesia.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Batanghari, Adnan, tahapan Pilkades secara e-voting sudah masuk tahapan sosialisasi.
"Dalam tahapan (sosialisasi) ini, pelatihan teknis e-voting melibatkan pihak Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukkcapil) dan Kantor Pelayanan Data Elektronik (PDE) dalam pengadaan barang dan jasa," ujar Adnan di Jambi, Sabtu 26 Maret 2016.