Liputan6.com, Solo - Jejak sejarah menunjukkan bahwa Raja Keraton Solo, Paku Buwono, memiliki hubungan dengan Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte. Hal itu ditunjukkan dengan orgel (kotak musik) dan piala porselen yang tersimpan di Musuem Radya Pustaka Solo.
Kurnia Heniwati dari bagian pengelolaan manuskrip Radya Pustaka menjelaskan hubungan antara Kerajaan Solo dan Napoleon Bonaparte hanya terjadi saat akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18.
Hal itu tak terlepas dengan perubahan kekuasaan di benua Eropa. Saat itu Belanda di bawah kendali Prancis.
"Dulu kan Belanda menjajah sini. Kemudian sekitar akhir abad 17 itu, tepatnya saat Paku Buwono IV bertakhta, Belanda dikuasai Napoleon Bonaparte. Jadi daerah jajahan Belanda juga jatuh ke tangan Prancis," tutur Kurnia, Kamis (21/4/2016).
Baca Juga
Hubungan antara Prancis dengan Raja Solo hanya terjadi saat Paku Buwono IV yang berkuasa tahun 1788-1820. Lantaran pada tahun 1811 Nusantara dijajah oleh Inggris. "Ya, hubungannya cuma saat Paku Buwono IV, " kata dia.
Dia menjelaskan dua benda peninggalan yang menunjukkan adanya hubungan adalah kado dari Napoleon Bonaparte untuk PB IV. Kadonya adalah piala porselen dan orgel.
"Dua benda itu satu set. Itu diberikan Napoleon saat kelahiran putra PB IV, " kata Kurnia.
Dua benda itu tersimpan di ruang berbeda. Jika piala porselen disimpan di ruang keramik, maka orgel kotak musik terpampang di bagian depan kanan dekat pintu masuk. Kedua barang ini disimpan di kotak kaca.