Liputan6.com, Semarang - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu mendatangi langsung kediaman enam bocah yang ditinggal kabur orangtuanya di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Selain untuk mengecek keadaan kakak beradik malang tersebut, kedatangannya juga untuk membawa kabar baik.
Sang Wakil Wali Kota itu mengklaim sudah mencari informasi keberadaan sang ayah, Heiruddin.
"Informasi sudah ada. Saya sudah minta untuk menjemput. Salah satu penjemputnya ya Pak RT sini," tutur perempuan yang karib disapa Mbak Ita itu saat mengunjungi enam bocah tersebut bersama Liputan6.com, Minggu, 19 Juni 2016.
Menurut Ita, bagaimana pun tanggung jawab anak masih berada di tangan orangtuanya. Karena itu, dia bakal membahas masa depan bocah-bocah ini dengan sang ayah.
"Ke depan, mengenai beasiswa atau perlindungan kesehatan akan kita bahas dengan orangtuanya. Karena ayah-ibunya masih ada, harus dihormati juga," tutur Ita.
Baca Juga
Dia mengatakan, banyak alternatif solusi untuk masa depan keenam anak itu. Salah satunya dirawat oleh orang lain. Namun, mereka bisa juga mereka dirawat negara.
Lalu bagaimana dengan ibu anak-anak itu, Sayati? Haeruddin pergi merantau ke Jakarta saat Sayati hamil anak keenam mereka, Putra Kencana, yang kini berumur enam bulan. Tak lama, Sayati juga pergi meninggalkan rumah dan anak-anaknya.
Akankah sang Wakil Wali Kota mencari Sayati?
Ita mengangkat bahu. "Sebaiknya fokus penanganan anak-anak saja," ujar dia.
Sayati merupakan warga asli Ngumpulsari, Semarang. Ia merupakan anak ke-6 dari tujuh bersaudara. Sunarti (37), adik Sayati, mengatakan kakaknya memang tidak pamit saat meninggalkan rumah.
"Saat itu Mbak Sayati perginya pagi. Cuma pesan ke anak-anaknya untuk momong si bungsu. Pamitnya nyuci pakaian," tutur Sunarti.
Haeruddin dan Sayati pergi dengan meninggalkan enam anaknya, yakni M Riski Aditya (17), Dina Soraya (15), Nana Hariyana (12), M Rozaq Magrobi (9), Tiara Silvani Yasmina (7), dan si bungsu Putra Kencana (6 bulan).
Kepada Liputan6.com, Riski sang anak sulung mengungkapkan kisah keluarganya.
Awalnya kepergian sang ayah untuk mencari nafkah 11 bulan lalu, tak meninggalkan jejak atau kabar. Derita memuncak ketika sang ibu juga pergi tanpa pesan, meninggalkan enam anaknya.
"Bapak pergi ke Jakarta sudah 11 bulan enggak ada kabar sampai sekarang. Ibu juga pergi enggak memberitahu tujuannya ke mana," tutur Riski.
"Sempat ada teman yang memberi kabar melihat ibu di Kendal, tapi saya cari ke sana tidak ketemu juga."