Tas Ransel Hitam Tak Bertuan Bikin Kesal Warga Purwakarta

Salah seorang warga yang kesal menunggu akhirnya nekat membuka tas ransel hitam mencurigakan itu.

oleh Abramena diperbarui 05 Jul 2016, 15:03 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2016, 15:03 WIB
Tas Ransel Hitam Tak Bertuan
Tas ransel hitam tak bertuan digeletakan begitu saja di samping posko mudik di perempatan lampu merah Sadang, Purwakarta. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Tas ransel berukuran besar ditemukan warga di salah satu taman di Jalan Raya Sadang. Tepatnya, di samping posko mudik di perempatan lampu merah Sadang, atau tidak jauh dari Pos Polisi Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, pada Selasa (5/7/2016) siang.

Keberadaan tas ransel itu sempat membuat warga panik karena dicurigai berisi bahan berbahaya sejenis bom. Berdasarkan informasi, tas tersebut pertama kali ditemukan warga yang melihat tas diturunkan dari bus tetapi tidak dengan orangnya.

Warga yang khawatir kemudian melaporkan temuan tas tersebut ke petugas posko mudik dan diteruskan ke pihak kepolisian.

"Ada laporan seorang lagi mau nyebrang, dia melihat ada tas di sana. Katanya diturunkan dari bus," kata salah seorang petugas posko mudik, Dikdik.

Penemuan tas tak bertuan tersebut sempat menggegerkan warga, terutama yang melintas. Apalagi, lokasi penemuan tas berdekatan dengan salah satu pusat perbelanjaan.

Tim Identifikasi Polres Purwakarta yang datang ke lokasi justru tidak berani untuk memeriksa keberadaan tas yang teronggok di posko mudik, dengan alasan menunggu tim penjinak bom dari Polda Jabar. Sementara itu, warga terus berkerumun.

Lantaran kesal, salah seorang pengemudi angkot, Ade Mistam nekat dengan membuka tas mencurigakan itu. Setelah dibuka, kecurigaan warga tidak beralasan karena tas hanya berisi pakaian dan sejumlah parfum.

"Ya saya kesal banyak warga yang minta dibuka. Saya buka saja daripada penasaran terus. Kalau barangnya belum diketahui milik siapa," kata Ade Mistam.

Selanjutnya tas ransel tak bertuan itu diamankan petugas Kepolisian ke Mapolres Purwakarta oleh sejumlah anggota berpakaian preman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya