Liputan6.com, Malang - Gunung Bromo di Jawa Timur mengeluarkan asap setinggi 400 meter. Asap tersebut mengarah ke barat daya-barat laut atau Kabupaten Malang, Jatim.
"Arah asap dan abu vulkanis Gunung Bromo tergantung dari arah dan kecepatan angin pada saat itu, sehingga kadang-kadang berubah sesuai dengan arah angin yang membawa asap tersebut," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/7/2016).
Dia menjelaskan, secara visual, cuaca di gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) itu hari ini terpantau cerah hingga mendung dengan angin tenang dan suhu udara 9-21 derajat celcius.
Advertisement
Baca Juga
Asap yang keluar dari kawah teramati putih tipis hingga tebal. Sementara tinggi asap berkisar 50-400 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-barat laut.
"Secara seismik tercatat tremor vulkanik menerus dan satu kali gempa tektonik jauh dengan lama gempa 59 detik," tutur dia.
Hendra mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Bromo masih belum stabil dan statusnya masih pada Level II atau Waspada. Sehingga warga dan wisatawan masih tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam kawasan radius 1 kilometer dari kawah aktif gunung yang berada di Kabupaten Probolinggo itu.
"Saya imbau warga tetap tenang dan mematuhi rekomendasi PVMBG untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif karena jarak tersebut adalah jarak aman untuk masyarakat," ucap Hendra.
Erupsi Gunung Bromo sempat beberapa kali mengganggu penerbangan di Bandara Abdul Rahman Saleh Malang karena embusan asap Bromo mengarah ke arah barat-barat daya (Kabupaten Malang).