Liputan6.com, Cirebon - Akhir penanganan kasus pembunuhan VN dan RS oleh geng motor Cirebon masih dinanti warga kawasan Pantura. Hingga saat ini, polisi mengaku masih memburu tiga tersangka yang buron.
Seiring berjalannya penyelidikan, seorang sahabat VN tiba-tiba menghubungi keluarga setelah enam hari jasad gadis berusia 16 tahun itu dimakamkan.
"Keluarga sahabat VN tiba-tiba hubungi kami dan meminta kami semua datang ke rumahnya. Ada kok rekamannya saat sahabat VN kesurupan dan kami sengaja merekam," sebut WS ayah VN kepada Liputan6.com, Senin, 12 September 2016.
WS mengaku kaget saat keluarga sahabat VN memaksa untuk datang ke rumahnya. Saat berkunjung, tubuh sahabat pun dirasuki VN dan berbicara mengenai kronologi kejadian yang menimpa VN kepada sang ayah.
VN pun terus-terusan memeluk sang ayah erat-erat sambil bercerita dan mengeluh kesakitan. Dia mengungkapkan, saat itu, VN bersama RS dikejar geng motor hingga di jalan layang Talun. Di lokasi itu, pelaku memukul RS hingga keduanya jatuh tersungkur.
Baca Juga
"Saat dipukul itu RS dan VN mengaku jatuh pingsan. Baru sadar ketika di lokasi pemukulan korban. VN sadar kemudian disiksa pelaku," ujar WS.
Tak lama setelah sadar dari pingsan, kepala bagian belakang VN dibenturkan ke motor pelaku. Penasaran dan belum puas atas penyiksaan kepada VN, pelaku kembali menyiksa korban dengan membenturkan kepala VN ke aspal.
Ia juga mengaku selain dibenturkan, tangan kanannya dipukul pakai balok sampai patah kemudian kakinya dilindas terus menerus sampai robek.
"Ketika saya ingin menjemput VN di RS, kata petugas, jangan dibuka balutan kainnya karena kaki dan tangan digips dan jahitan. Saat saya mandikan memang sudah patah dengan asumsi awal laka lantas tunggal. Ternyata pembunuhan," ujar WS sedih.
Advertisement
Wajah Pelaku Dikenal
Dia mengatakan VN diperkosa setelah tangannya dipukul balok. Saat itu pelaku yang memukul dengan balok kemudian menyuruh rekan pelaku lain untuk memperkosa VN.
"Saya tanya apakah VN kenal dengan salah satu pelaku jawabnya tidak. Tapi anak saya mengaku mengenal salah satu pelaku, tapi tidak tahu namanya. Katanya salah satu pelaku yang mukul pakai balok mukanya tidak asing dan sering berpapasan kalau lagi main dengan teman-temannya," ucap WS.
Dia pun tidak mengetahui secara pasti motif pembunuhan VN karena cinta segitiga. Namun, semasa hidupnya, sang ayah melihat VN sosok yang pendiam dan memang banyak yang suka. "Anak saya cuek kalau ada yang suka, bahkan orang tidak dia kenal," ujar WS.
Dia mengatakan setelah seluruh kronologi diungkapkan melalui sahabatnya, VN meminta para pelaku dihukum berat. Arwah yang mengaku VN itu kemudian pergi.
"VN masih muda sekali. Saya merasakan sakitnya hati VN yang tidak tahu menahu jadi sasaran gerombolan motor. Apa salah anak saya?" tanya dia.
Direstui Orangtua
Pada kesempatan tersebut, WS mengakui hubungan RS dan VN. Dia mengatakan keluarga VN dan RS sudah saling kenal, bahkan keduanya sudah direncanakan akan menikah setelah lulus sekolah dan mendapat pekerjaan.
"Ibunya RS sering ke rumah ngajak VN keluar makan bareng keluarga RS. Bahkan, VN diminta hadir merayakan ulang tahun ayahnya RS," tutur WS.
Dia mengatakan, VN dan RS baru enam bulan pacaran. Namun, sejak kedua orangtua korban merestui, WS mempercayakan seutuhnya kepada VN.
Terlebih, pihak keluarga VN dan RS sudah merencanakan pernikahan dua sejoli ini. "Gagal nikah di dunia, tapi hidup bersama di alam keabadian," ujar WS.
Advertisement