Pecahkan Rekor, seperti Apa Tes Urine di Purbalingga?

Rekor tes urine di Purbalingga mengalahkan Malang.

oleh Aris Andrianto diperbarui 11 Okt 2016, 12:35 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 12:35 WIB
Rekor Tes Urine
Tes urine di Purbalingga pecah rekor MURI (Liputan6.com / Aris Andrianto)

Liputan6.com, Purbalingga - Tes urine di Purbalingga ternyata memecahkan rekor Museum Rekor Republik Indonesia (Muri). Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Wasesa memimpin seremoni tes urine yang diikuti oleh 4.058 peserta itu.

"Setelah kami verifikasi ternyata jumlahnya melebihi yang pernah dipecahkan di Malang," kata Executive Manager MURI Sri Widayati di Pendapa Dipokusumo usai acara, Senin sore ,10 Oktober 2016 .

Terkait hal itu, ucap Widayati, Muri memberikan penghargaan kepada Kepala BNN Budi Waseso, Bupati Purbalingga Tasdi sebagai pemrakarsa, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wahyu Kontardi sebagai pelaksana.

Pemecahan rekor kali ini menjadi catatan Rekor Muri ke-7 setelah sebelumnya Purbalingga mencatat rekor Muri bupati dan wakil bupati dengan ulang tahun sama, perayaan ulang tahun bersama rakyat, pagelaran wayang kulit kelir terpanjang 55,6 meter, pekerja perempuan bekerja mengenakan kebaya terbanyak, pagelaran tari anak Turi-Turi Putih peserta terbanyak, dan terakhir rekor ibu menyusui bersama terbanyak.

"Saya yakin kegiatan ini tidak hanya bertujuan mendapatkan rekor Muri, tapi lebih pada komitmen bupati dan wakil bupati untuk menjadikan Purbalingga bersih dari Narkoba," kata dia.

Bupati Purbalingga, Tasdi, mengaku penghargaan Muri bukan segala-galanya. "Karena hari ini Purbalingga sudah mencanangkan bersih dari narkoba, maka harus menjadi komitmen bersama untuk mewujudkannya," ujar Tasdi.

Budi Waseso yang hadir di Purbalingga mengaku akan menularkan gerakan yang dipelopori Bupati untuk ditiru oleh kepala daerah lainnya di Indonesia.

"Ini jadi proyek percontohan karena baru ada di Indonesia di mana kepala daerahnya mendeklarasikan Gerakan Purbalingga Bersih Narkoba dengan mengajak seluruh anak buahnya dan masyarakat hingga ke tingkat desa/kelurahan," kata dia.

Menurut Budi Waseso, saat ini tidak ada satu pun wilayah di Indonesia yang bebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Artinya, kata Buwas, narkotika sudah menyeluruh di Indonesia dan harus ditangani secara masif, bersama-sama semua komponen masyarakat.

"Semua komponen masyarakat harus berbuat. Yang dilakukan di Purbalingga menjadi respons paling cepat oleh seorang bupati dalam menerjemahkan ajakan perang terhadap narkoba yang dikemukakan Presiden Jokowi," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya