Mantra Dukun Warnai Pencarian Korban Hilang di Sungai Keramat

Berbagai macam mantra pun dibacakan oleh dukun yang didatangkan orangtua korban yang tenggelam di Sungai Jeneberang, Gowa, Sulsel.

oleh Eka Hakim diperbarui 27 Nov 2016, 17:43 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2016, 17:43 WIB

Liputan6.com, Makassar - Ilham alias Aco (18) dinyatakan hilang tenggelam di sungai sejak Sabtu, 26 November 2016, di area tambang galian C ilegal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Orangtua korban bahkan melibatkan paranormal atau dukun lokal di daerah setempat untuk mencari Aco.

Berbagai macam mantra pun dibacakan oleh dukun yang didatangkan orangtua korban. Namun, hingga Minggu siang tadi, korban belum juga ditemukan di Sungai Jeneberang, Gowa, Sulawesi Selatan.

"Sungai di sini kami akui keramat. Itulah kenapa kami libatkan sanro (dukun) dalam pencarian. Selain membantu tim SAR tentunya harapan kami bagaimana korban segera ditemukan karena hilang di sungai ini sejak sore kemarin," ucap Rus, salah seorang kerabat korban dengan nada terpukul menanti upaya pencarian, Minggu (27/11/2016).

Aco, menurut Rus, kesehariannya membantu pendapatan keluarga dengan bekerja mengeruk galian pasir di Sungai Jeneberang, Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel, yang dikenal keramat tersebut dan kemudian dinaikkan ke truk penadah salah satu penjual pasir sebagai material bangunan. Aco bahkan disebut-sebut kerap menjadi asisten sopir truk tambang.

Sementara itu, Darul Astidiadi selaku Kordinator Tim (Kortim) Basarnas setempat mengakui hingga saat ini belum menemukan keberadaan korban. Padahal, tim SAR gabungan sudah menyisir, bahkan menyelam di area dekat korban dikabarkan hilang sejak kemarin, tepatnya pukul 14.00 Wita.

"Tim SAR gabungan kini sementara masih berupaya melakukan pencarian dengan cara melakukan penyelaman dan penyisiran Sungai Jeneberang antara Sandpocket II dan Sandpocket I," ia menerangkan.

Selain tim Basarnas, Darul menjelaskan beberapa tim bantuan lainnya juga telah bergabung dalam misi pencarian. Di antaranya, kepolisian setempat serta potensi SAR dari berbagai kampus. Salah satunya dari Posko Gurila SAR Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang dikomando langsung Muhammad Yusran selaku Komandan SAR Regu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya