Rahasia Harumnya Tai Minna Khas Suku Mandar yang Bikin Lapar

Bila tai minna dicampur dengan sambal, rasanya bakal tambah nikmat.

oleh Eka Hakim diperbarui 26 Des 2016, 13:03 WIB
Diterbitkan 26 Des 2016, 13:03 WIB
Rahasia Harumnya Tai Minna Khas Suku Mandar yang Bikin Lapar
Tai minna, makanan khas Suku Mandar. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Polewali Mandar - Suku Mandar yang mendiami wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), memiliki bahan makanan khas yang disebut tai minna. Ini adalah cairan imbas proses pembuatan minyak kelapa.

Selain memiliki aroma harum, tai minna hasil buatan tangan penduduk Mandar juga awet bertahun-tahun. Karena kekhasannya itu, tai minna banyak digunakan dalam pembuatan sambal maupun dicampur dalam makanan sehari-hari.

Warga setempat menggunakan proses tradisional untuk mendapatkan tai minna. Murniah (49), warga Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Sulbar, menerangkan pembuatan tai minna harus dengan kebersihan diri dan bahan yang terjaga.

Awalnya, kelapa yang diambil langsung dari ladang itu merupakan kelapa tua. Selanjutnya, kelapa tersebut dikupas dan langsung diparut. Setelah itu, air santan yang dihasilkan kemudian dimasak untuk memisahkan kembali air dan santannya.

"Jadi, kelapa tua yang sudah diambil dari pohonnya tidak boleh disimpan, langsung dikerjakan," kata Murniah kepada Liputan6.com, Sabtu, 24 Desember 2016.

Setelah melalui proses masak, yang tersisa tinggal santan. Bahan santan itu pun kemudian diangkat dan didinginkan. Selanjutnya, kata dia, santan dipanaskan di wajan di atas tungku api yang menyala sedang.

"Perapiannya itu masih cara tradisional dengan menggunakan sabuk kelapa dan ditambah sedikit kayu bakar. Wajan yang bersih dan api yang sedang itu harus terjaga karena akan berpengaruh pada kualitas tai minna yang akan dibuat," ujar Murniah.

Selama santan tersebut dalam proses penggorengan di atas wajan yang berapi sedang, selama itu juga santan terus diaduk tak boleh sedikit pun lalai. "Karena yang dihindari, adanya santan yang lengket kemudian gosong sehingga akan mempengaruhi kualitas tai minna nantinya," tutur Murniah.

Dalam proses pengadukan di dalam wajan, santan diaduk terus hingga betul-betul kering dan menjadi padat. Irisan beberapa daun pandan serta gulungan kecil daun pisang yang sudah berwarna kuning itu lalu dimasukkan.

"Dua bahan itulah yang menyebabkan tai minna khas Mandar dikenal karena aromanya yang harum dan awet," ujar Murniah.

Untuk menghasilkan tai minna yang diharapkan, kata Murniah, proses penggorengannya tak boleh lebih dari tiga jam.

"Karena jika lebih dari itu, kemungkinan bisa mempengaruhi rasa dan aroma tai minna. Di antaranya akan terasa pahit karena sudah ada bahan yang gosong," kata Murniah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya