Derasnya Banjir Pasuruan Sempat Lumpuhkan Jalur Pantura

Tak hanya akses pantura, banjir Pasuruan juga hanyutkan mesin tenun dan rendam ribuan rumah.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 13 Jan 2017, 09:02 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 09:02 WIB

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Kota Pasuruan, Jawa Timur, terendam banjir dalam kurun waktu 1x 24 jam. Banjir yang merendam Kota Pasuruan itu akibat guyuran hujan deras yang memenuhi sungai hingga meluap.

Banjir tersebut merusak sejumlah sarana infrastruktur. Pertama, akses pantura yang menghubungkan Surabaya dan Banyuwangi terputus lebih dari 8 jam. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan Yanuar Wicaksono, derasnya arus sungai mulai terjadi pada Rabu malam, 11 Januari 2017.

"Air dari Sungai Surak dan Juri yang bergabung dengan arus air dari Sukorejo itulah yang mengarah ke Sungai Welang di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, dan Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, maka terjadi luapan Sungai Welang terus naik hingga menutup jalur pantura sejak pukul 21.30 WIB," kata Yanuar.

Arus deras sungai yang melewati lereng gunung itu, sambung dia, menerjang kawasan permukiman di Kecamatan Pandaan dan Sukorejo. Banjir juga merendam ribuan rumah warga di kawasan Kecamatan Kraton dan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan serta Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, dengan ketinggian hingga mencapai 2,5 meter.

Ratusan warga, terutama orang lanjut usia dan balita, di lokasi terdampak banjir Pasuruan terparah terpaksa dievakuasi tim ke lokasi yang lebih aman. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Selain itu, banjir juga merendam rumah-rumah warga di Kecamatan Bangil, Beji dan Gempol. "Ratusan warga, terutama orang lanjut usia dan balita, di lokasi yang terparah terpaksa dievakuasi tim ke lokasi yang lebih aman. Untuk yang balita langsung ditangani petugas dari PMI," ujar Yanuar.

Banjir juga menggenangi jalan penghubung Surabaya - Malang. Fasilitas publik lain juga terdampak banjir, seperti Puskesmas Grati, akibat ketinggian banjir mencapai 2 meter.

"Air banjir juga menghantam sejumlah bangunan seperti tembok sebuah pabrik konveksi, yakni PT Soedali Sejahtera, jebol diterjang banjir hingga membuat sejumlah mesin tenun ikut terbawa arus," kata Yanuar.

Namun, ketinggian banjir mulai surut sejak Kamis, 12 Januari 2017. Kepala Pelaksana BPBD Pasuruan Bakti Jati Permana mengatakan, kondisi yang berangsur normal itu terlihat dari jalur pantura yang sudah bisa dilewati kendaraan.

"Saat ini banjir di wilayah Kraton sudah surut dan aktivitas warga sudah berjalan  lancar," kata Bakti saat dikonfirmasi Liputan6.com di Surabaya.

Meski begitu, genangan masih terjadi di beberapa wilayah di Pasuruan. "Seperti yang terjadi di Kecamatan Grati dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter sampai dengan 50 sentimeter, kami himbau tetap waspada," ujar Bakti lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya