Kata Dokter Ahli soal Penyebab Bayi Bongsor Manado

Sang ibu bayi bongsor diketahui rajin makan es krim selama hamil.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 18 Jan 2017, 12:02 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 12:02 WIB
Kata Dokter Ahli Soal Penyebab Bayi Bongsor Manado
Sang ibu bayi bongsor diketahui rajin makan es krim selama hamil.

Liputan6.com, Manado - Bayi bongsor seberat 6,3 kg yang lahir melalui operasi caesar di Rumah Sakit (RS) Pancaran Kasih Manado, Jumat, 13 Januari 2017 hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof DR RD Kandouw Manado.

Dokter ahli anestesia dari RSUP Prof DR RD Kandouw Manado, dokter Hermanus Jacobus Lalenoh, menyebutkan diabetes melitus yang diidap sang ibu Junita Senewe menjadi salah satu penyebab bayi itu lahir dengan bobot di atas normal.

"Bobot 6,3 kg itu di atas normal. Diabetes melitus dengan kadar gula yang tinggi menjadi penyebab bayi ini lahir dengan bobot yang lebih besar," kata Hermanus, Selasa, 17 Januari 2017.

Hermanus mengatakan, dari analisis dan pemeriksaan terhadap kasus-kasus bayi yang lahir dengan berat di atas normal, kebanyakan disebabkan ibu bayi kurang rutin memeriksa kandungan. Dia juga menyebut pola makan dan faktor genetik bisa jadi penentu bayi lahir dengan kelebihan berat badan.

"Pemeriksaan gula darah dan janin dalam kandungan sangat penting. Ini dilakukan agar persalinan bisa normal dan bobot bayi tidak melebihi bobot normal," ujar Hermanus yang mempelajari analis laporan kondisi Junita.

Hal lain yang perlu dipahami oleh para ibu, menurut Hermanus, adalah sebaiknya bayi yang lahir itu tidak dalam ukuran besar karena bisa menyebabkan sesak napas pada bayi.

"Selain itu, bayi besar juga berisiko pada ibu. Sehingga memang idealnya jangan terlalu kecil, jangan juga terlalu besar. Sekitar 3 kg normal," ujar Hermanus.

Ditanya terkait perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya, Hermanus mengatakan ada kemungkinan bayi bongsor itu juga mengalami obesitas. Pasalnya, obesitas bisa terjadi karena adanya faktor genetik dari sang ibu ataupun ayahnya.

"Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua bayi yang overweight akan tumbuh menjadi anak yang obesitas. Karena pada umumnya semua kembali pada gaya hidup yang dijalani dan juga faktor lingkungannya," ujar dia.

Hermanus menambahkan, sepanjang kariernya sebagai dokter, baru kali ini dia menjumpai kelahiran bayi dengan bobot mencapai 6,3 kg.

"Di Manado pernah ada 4 kg. Tapi yang 6,3 kg ini baru pernah. Saat saya tugas di Jakarta ada sekitar 7 kg," ujar dia.

Dr Darmawan Murdono yang merawat bayi bongsor itu di RSUP Kandou Manado juga menyebutkan faktor nutrisi bisa jadi penyebab bayi yang lahir berbobot lebih dari biasanya. Junita saat ditemui di RS Pancaran Kasih Manado mengaku saat hamil banyak mengkonsumsi es krim.

"Selain itu, keluarga kami juga berpostur besar," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya