Awas, Titik Panas dan Kebakaran Hutan Mulai Menyebar di Kalteng

Sedikitnya ada sembilan titik panas ditemukan pada Minggu dan dua titik panas disertai kebakaran hutan ditemukan pada Senin.

oleh Rajana K diperbarui 13 Feb 2017, 23:32 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 23:32 WIB
Titik Panas dan Kebakaran Hutan Mulai Menyebar di Kalteng
Titik Panas dan Kebakaran Hutan Mulai Menyebar di Kalteng

Liputan6.com, Palangka Raya Sejumlah titik panas atau hotspot dan kebakaran hutan mulai ditemukan di Kalimantan Tengah dalam dua hari terakhir. Hal itu berdasarkan rilis data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit Kotawaringin Timur, Kalteng, Senin (13/2/2017).

Lokasi titik panas pertama ditemukan kemarin, Minggu 12 Februari 2017 dengan sembilan titik. Lalu, hari ini ditemukan lagi dua titik panas yang disertai dengan kebakaran hutan dan lahan.

Untuk sembilan titik panas yang pertama ditemukan itu berada di Kabupaten Gunung Mas sebanyak lima titik, Kabupaten Katingan satu titik, Kotawaringin Timur satu titik, Murung Raya 1 titik, dan Kota Palangkaraya satu titik.

Sementara dua titik panas disertai kebakaran hutan yang ditemukan Senin ini berada di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam kebakaran Provinsi Kalteng, Syahril Tarigan membenarkan ditemukannya sejumlah titik panas disertai kebakaran hutan dan lahan di Kalteng.

"Hari kemarin Minggu memang ditemukan sejumlah kebakaran hutan dan lahan di Kalteng namun pihak Kabupaten dan kota sigap untuk melakukan pemadaman," ujar dia.

Sementara untuk penemuan dua titik panas Senin ini, Syahril mengaku belum menerima laporan rincinya. "Yang untuk hari ini kita belum mendapatkan laporan daerah mana saja yang terbakar," ujar dia.

Dia mengaku, mulai menyebarnya titik panas diserta kebakaran hutan dan lahan di Kalteng disebabkan karena tidak turunnya hujan di Kalteng sepanjang sepekan terakhir.

"Hari ini ada hujan tadi sebentar dan Mudah-mudahan hujan ini merata sehingga lahan yang kering bisa basah dan sukar untuk terbakar," ucap Syahril.

Dia menjelaskan, pihaknya bersama pihak Kabupaten Kota tetap siaga terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. Meski di satu sisi, bulan Februari ini masih masuk musim penghujan, namun potensi tersebut tetap ada.

Pihaknya juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Khususnya di wilayah Kalteng.

"Untuk penegakan hukum terhadap pelaku dan apa motif pembakaran, akan kami serahkan kepada pihak kepolisian," kata Syahril.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya