Mimpi Sang Penggali Kubur Sebelum Temukan Jasad Berkalung Serban

Sebelum menemukan jasad yang masih utuh dan berkalung serban itu, ia sempat bermimpi aneh.

oleh Yanuar H diperbarui 18 Feb 2017, 11:05 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2017, 11:05 WIB
jasad gunungkidul
jasad gunungkidul

Liputan6.com, Yogyakarta - Sesosok jasad ditemukan utuh dengan kain kafan membalut tulang belulangnya. Jasad dengan panjang 2 meter itu ditemukan di pemakaman Dusun Toboyo, Desa Plembutan, Playen, Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan menghebohkan warga.

Jasad itu ditemukan oleh penggali kubur bernama Sikas pada Rabu, 15 Februari 2017. Sikas mengaku, sebelum menemukan jasad yang masih utuh dan berkalung serban itu, ia sempat bermimpi.

Malamnya ia bermimpi ada ikan lele besar sekali. Tapi, anehnya ikan lele ini memiliki patil (sengat) yang sangat banyak.

"Saya itu ngimpi ada ikan lele besar sekali. Lalu kok banyak patilnya. Karena banyak, saya copot semua, itu mudah sekali. Saya heran, kok banyak patil tapi gampang diambil," ujar Sikas, Jumat 17 Februari 2017.

Sikas mengatakan, setelah mendapat mimpi itu dan menemukan jasad yang diduga berusia puluhan tahun tersebut, ia mengartikan sendiri. Menurutnya, karena gampang dicopot patil lelel itu menjadi pertanda untuk mencopot tali pocong jasad tersebut juga mudah.

"Saya analisis itu, saya ambil tali poncong itu gampang. Setelah itu saya kasih kain baru lagi dan dibungkus seperti jasad baru lagi," ujarnya.

Sikas mengatakan, saat menemukan jasad itu kondisi kain mori juga masih dalam keadaan baik dan tidak rusak. Ditambah saat itu di bagian lehernya juga ada serban. Serban itu juga masih utuh bersama dengan jasad.

"Serbannya itu ketoke (sepertinya) dari bahan apik. Mirip seperti dari sutralah," ujarnya.

Sikas awalnya menggali liang lahat itu untuk warga yang meninggal. Namun setelah ditemukan ada jenazah utuh, akhirnya kedua jenazah tersebut dikuburkan bersama-sama dalam satu liang itu. Namun posisi jasad berkalung serban berada di depan dari jenazah yang baru.

"Kula (aku) tambahi papan lagi, tidak dibedakan. Saya jejerkan yang baru meninggal itu jadi makmum, maksud saya itu biar jasad (berkalung serban) itu jadi imam, kan semua menghadap ke barat," ujar Sikas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya