Liputan6.com, Palembang Rententan aksi bunuh diri dengan cara menggantung diri tengah menghantui Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Sepanjang Febuari 2017 saja sedikitnya sudah ada lima kejadian gantung diri yang menggegerkan warga Palembang.
Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri terbaru terjadi pada Senin, 20 Februari 2017 sore sekitar pukul 17.30 WIB. Warga Jalan Letkol Nur Amin samping Lorong Swadaya Murni, RT 03, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumsel, dikagetkan dengan penemuan tubuh Jasman (76) yang tergantung di rumahnya.
Baca Juga
Tubuh korban yang berprofesi sebagai tukang tambal ban di Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, itu ditemukan pertama kali oleh kerabatnya, Lina. Saat itu, Lina hendak mengantar e-KTP milik korban.
Advertisement
"Saya panggil-panggil, tapi tidak ada sahutan. Saya lalu masuk ke dalam rumah dan langsung kaget dan teriak melihat tubuh korban tergantung di seutas tambang," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (21/2/2017).
Warga yang mendengar teriakan Lina langsung berdatangan dan ikut kaget melihat korban. Tak lama kemudian, petugas Polsek Ilir Timur II langsung datang mengevakuasi tubuh korban.
Kapolsek Ilir Timur II Kompol M Hadi Wijaya mengatakan, korban meninggal diduga murni bunuh diri. Hal itu makin diperkuat dengan seuntas tambang warna biru yang dijadikan barang bukti.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," katanya.
Dari informasi yang diperoleh, motif bunuh diri korban diduga karena permasalahan ekonomi. Pihak keluarga enggan untuk melakukan autopsi korban dan akan menguburkannya di pemakaman dekat rumah.
4 Aksi Serupa
Sebelum Jasman, sudah banyak aksi gantung diri serupa. Seperti M Hidayat (25) yang nekat menggantung diri sampai tewas karena diduga depresi.
Aksi bunuh diri ini menghebohkan lingkungan tempat tinggal korban di Jalan A Yani Lorong Manggis, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Septi, adik kandung korban, pada Sabtu, 18 Februari 2017 pukul 07.00 WIB. Berdasarkan keterangan saksi, saat akan masuk ke kamar mandi, pintu kamar mandi terkunci dari dalam.
Kasus bunuh diri selanjutnya juga terjadi di Jalan May Zen Lorong Harapan Jaya 1, Kecamatan Kalidoni Palembang, Kamis, 16 Februari 2017. Aksi gantung diri ini diduga berlatar masalah keluarga.
Tubuh Ade Suryana (33) tergantung di dalam rumahnya dengan seutas tali. Awalnya Zuliakhir, saksi pertama kali yang menemukan korban, merasa curiga dengan jendela rumah korban yang terbuka. Rumah korban dalam keadaan terkunci dan tidak ada orang di dalamnya.
Saat melihat ke dalam rumah, saksi kaget melihat tubuh Ade terbujur kaku tergantung di atas tali di dalam rumah. Diduga korban masuk ke dalam rumah melalui dnding atas jendela yang masih terbuka.
Dari informasi yang dihimpun, korban sudah dua bulan meninggalkan anak istrinya. Lalu orangtua istri korban langsung membawa anak dan cucunya ke rumah. Dua hari sebelum bunuh diri, korban menemui istrinya dan meminta anaknya dibawa kembali ke rumah.
Lalu pada Senin, 13 Februari 2017 malam, sekitar pukul 18.30 WIB. Warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Lorong Damai, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan IT 2 Palembang digegerkan dengan teriakan Ermawati.
Ibu tiga anak itu teriak histeris di dalam rumahnya setelah melihat tubuh sang suami, Amin (38), tergantung di kusen pintu kamarnya. Kondisi Amin saat ditemukan sudah tidak bernyawa dengan tali kabel yang membelit lehernya.
Hamida, Ketua RW 06, mengatakan korban memang beberapa hari sebelum bunuh diri sempat terlihat gelisah dan sering bicara tidak karuan. Dia selalu merasa dimusuhi sama tetangga lainnya dan merasa ada yang mengintipnya di rumah.
Sudah empat kali pula Amin dan istrinya berpindah kontrakan di kawasan tersebut. Namun, Amin selalu mengeluhkan hal yang sama.
Bahkan, sehari sebelum ditemukan tak bernyawa, Amin yang berprofesi sebagai tukang servis AC itu memilih tidak keluar rumah seharian. Padahal, rumah orangtuanya tak jauh dari rumah kontrakannya.
Aksi bunuh diri juga terjadi di Jalan Rajawal, Kelurahan 9 Ilir, Palembang, pada Sabtu, 11 Februari 2017 siang.
Sekitar pukul 10.30 WIB, Masyu (32) menemukan tubuh suaminya, Rismana (37), tergantung di lantai dua rumahnya dengan seutas tali berwarna biru.
Sebelumnya, Masyu mencari-cari sang suami ke rumah keluarganya, tapi tidak ketemu. Masyu lalu pulang ke rumah dan memanggil-manggil sang suami, tapi tidak ada respons.
Lalu, Masyu naik ke lantai dua rumahnya dan terkejut melihat tubuh sang suami yang berprofesi sebagai tukang bubur ini tewas tergantung tali. Polisi menduga Rismana tewas bunuh diri dengan menggantungkan diri pada seutas tali.
Advertisement