Danau Limboto Bisa Hilang Tak Sampai 10 Tahun Lagi

Demi menyelamatkan Danau Limboto, lomba membersihkan eceng gondok pun digelar.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 29 Mar 2017, 19:31 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 19:31 WIB
Usai Danau Limboto Diperkirakan Tinggal 10 Tahun Lagi
Demi menyelamatkan Danau Limboto, lomba membersihkan eceng gondok pun digelar. (dok. Badan Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II Gorontalo)

Liputan6.com, Gorontalo - Danau Limboto merupakan danau satu-satunya di Kabupaten Gorontalo yang menjadi sumber penghidupan masyarakat sekitar. Namun, usia danau terbesar di Gorontalo itu diperkirakan kurang dari 10 tahun lagi.

Kepala Badan Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II Gorontalo Jeanne Mike Wagey mengatakan kondisi Danau Limboto kian kritis. Pasalnya, sedimentasi di danau ini cukup besar di samping pesatnya perkembangan eceng gondok.

Untuk itu, pihaknya melakukan kegiatan lomba bersih-bersih lingkungan kembali. Jika sebelumnya di DAS Bulango, Kelurahan Siendeng, Kota Gorontalo, kali ini di sekitar Danau Limboto, Desa Pentadio, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.

"Kalau tidak ada upaya pelestarian, sudah pasti danau ini akan hilang selamanya," kata Jeanne.

Jeanne mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong untuk menyelamatkan danau yang kondisinya kian kritis tersebut. "Pemerintah dan masyarakat harus bersatu untuk menyelamatkan Danau Limboto," kata dia lagi.
 
Pada kegiatan peringatan Hari Air Dunia ini, BWSS II Gorontalo kembali menggelar lomba bersih-bersih Danau Limboto di mana seluruh pegawai pemerintah daerah dan masyarakat sekitar antusias membersihkan eceng gondok di sekitar lokasi.

"Dalam peringatan Hari Air ini, ada sejumlah kegiatan dari hulu hingga hilir yang dilaksanakan mulai dari penanaman pohon, menjaga mata air dan pembersihan Danau Limboto," kata Jeanne.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya