Salam Pagi dari Batu-Batu Jejak Kaki Manusia Purbakala

Liputan6.com, Sinjai - Menikmati suasana pagi alam pegunungan tentu menjadi barang mahal bagi masyarakat kota. Apalagi aktifitas yang padat di perkotaan tentunya sangat melelahkan.

Agar tak jenuh, satu satunya kita dapat melakukan cara dengan memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga di tempat wisata yang tentunya juga harus menyenangkan.

Di Sulawesi Selatan sendiri banyak tempat wisata yang dapat menjadi referensi liburan bersama orang-orang tercinta. Salah satunya yang terbaru terdapat di daerah yang dikenal sebagai penghasil ikan terbaik di Sulsel, yakni Kabupaten Sinjai.

Tempat wisata terbaru dan cukup menyenangkan di Kabupaten Sinjai itu tepatnya berada di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah. Tempat itu bernama wisata Batu Tallasang. Wisata Batu Tallasang itu dikenal sebagai wisata purbakala.

Wisata purbakala Batu Tallasang berjarak sekitar 30 kilometer dari Ibukota Kabupaten Sinjai. Di kawasan wisatanya dapat dijumpai beberapa batu yang berlubang dan beragam jenis ukuran.

Wisata ini juga disajikan fasilitas seperti toilet dan jalan setapak yang dibangun menggunakan anggaran dana desa tahun 2016 lalu.

"Akses masuk lokasi cukup bagus boleh menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Di lokasi itu terdapat beberapa batu purbakala dalam berbagai ukuran. Sekilas nampak seperti batu purbakala di Batu Pake Gojeng," kata Andi Mandasini Saleh, Kepala Bidang Pendataan dan Litbang Bappeda Kaupaten Sinjai, Sulsel, Sabtu, 1 April 2017.

Andi memastikan pengunjung bakal menikmati pemandangan alam yang sejuk, indah serta sangat mempesona jika berada di kawasan wisata purbakala Batu Tallasang tersebut.

"Di bagian tertentu terdapat batu purbakala bekas telapak kaki manusia yang mana menurut cerita masyarakat setempat terdapat satu telapak kaki lainnya di batu besar yang berada di bukit sebelah," terang Andi.

Tak hanya itu, di kawasan wisata purbakala Batu Tallasang juga terdapat lubang menyerupai sumur yang airnya tak pernah kering meski musim kemarau melanda daerah setempat.

"Diperlukan peran serta Pemerintah Desa, masyarakat serta Pemerintah Kabupaten sinjai sendiri untuk lebih mengembangkan obyek wisata ini sehingga layak menjadi obyek wisata andalan. Serta ke depan diperlukan pula penelitian lanjutan tentang objek purbakala yang ada dalam kawasan batu tallasang tersebut," ujar Andi.