Liputan6.com, Tegal - Mulai 16-21 Mei 2017, jalur tengah Margasari, Kabupaten Tegal, ditutup sementara setiap pukul 02.30 WIB hingga 06.30 WIB. Tepatnya di titik pembangunan flyover Kosambi di perlintasan sebidang.
Penutupan sementara itu seiring pekerjaan pemasangan (erection) PCI girder atau beton balok yang melintang di atas rel kereta api. Akibatnya, kendaraan disetop pada waktu tertentu.
Pengendara dari arah Jakarta, Brebes, dan Tegal yang akan ke Purwokerto, Yogyakarta, dan sekitarnya melalui jalur tengah Jateng via Margasari Tegal pun harus melalui jalur yang lain.
"Ya memang mulai Selasa (16/5) besok, penutupan jalan dilakukan untuk keperluan pembangunan jalan layang atau flyover di perlintasan sebidang kereta api Kesambi, Margasari, Tegal," ucap Kapolsek Margasari Suratman, Senin (15/5/2017).
Jalan nasional itu akan ditutup total selama enam hari berturut-turut sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. "Pelaksana proyek sudah melayangkan surat pemberitahuan ke beberapa pihak, termasuk kepolisian," dia menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Suratman menerangkan penutupan jalan sementara dilakukan pada dini hari hingga pagi karena arus lalu lintas tidak terlalu padat. Sebelumnya, kendaraan yang melintas di proyek itu juga harus melaju bergantian lantaran hanya satu lajur saja yang digunakan.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Tegal AKP Yoppy Anggi Krisna mengaku surat pemberitahuan kepada kepolisian dari pelaksana proyek terbilang mepet waktunya dengan pelaksanaan penutupan.
"Saya saja baru menerima surat soal itu (penutupan jalan) pada Jumat (12/5/2017) kemarin," ucap Yoppy Anggi Krisna.
Ia menyebut, harus ada sejumlah upaya sebelum menutup jalur tengah. Di antaranya koordinasi soal rekayasa dan sosialisasi ke masyarakat.
"Sosialisasi ke masyarakat sangat dibutuhkan karena ini menyangkut dengan fasilitas publik, apalagi ini jalan nasional," katanya.
Potensi Macet
Meski hanya ditutup beberapa jam, ia khawatir terjadi penumpukan kendaraan jika tidak ada sosialisasi ke masyarakat. Penumpukan kendaraan dari selatan atau dari arah Purwokerto bisa terjadi di Bumiayu, Brebes.
Sedangkan, kendaraan dari utara, yakni arah Jakarta atau Tegal, bisa menumpuk di Ketanggungan, Brebes dan Margasari, Kabupaten Tegal.
Pihaknya juga perlu berkoordinasi dengan Satlantas Polres Brebes. Pasalnya, kendaraan dari Jakarta yang mau ke jalur selatan akan melintas di lokasi proyek melalui wilayah hukum Polres Brebes, yakni di Pejagan.
"Kendaraan dari Jakarta kan masuk jalur itu pintunya lewat Pejagan, Brebes. Jadi, butuh koordinasi matang, termasuk memasang papan pemberitahuan di pintu masuk jalur itu," kata Kasatlantas.
Sementara, Kepala Tata Usaha proyek flyover dari Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Lindung Simbolon, mengatakan pihaknya hanya membutuhkan beberapa jam saja untuk memasang balok beton itu.
"Penutupan tidak lama, kok. Dari pukul 02.00 sampai 06.00 pagi. Kalau pemasangan lebih cepat ya jalan langsung dibuka," ucap Lindung.
Ia menjelaskan, pemilihan waktu penutupan berdasarkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan PT KAI. Pada jam itu, lalu lintas darat dinilai lenggang. Hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang melintas.
Begitu juga dengan lalu lintas perkeretaapian. Karena akan memasang beton balok di atas jalur kereta api, maka dipastikan lalu lintas kereta tidak padat.
"Penutupan jalan juga diperkuat dengan surat edaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bahwa truk di atas dua sumbu roda dilarang melintas di jalan itu. Karena pada jam itu, kebanyakan truk dan bus yang melintas," ucap dia.
Pada H-10 lebaran, sesuai target awal yang sudah direncanakan, flyover tersebut harus sudah jadi dan difungsikan maksimal. Pasalnya, titik itu merupakan jalur padat yang menjadi persimpangan arus lalu lintas dari utara, tengah, selatan yang akan menuju ke Purwokerto dan Yogyakarta.
Advertisement