Pesan-Pesan Bahagia Calon Pengantin Wanita Sebelum Tewas

Sang calon pengantin wanita bersemangat merencanakan sendiri pernikahannya dengan dibantu pihak wedding organizer di Jogja.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Mei 2017, 09:02 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2017, 09:02 WIB
Pesan-Pesan Bahagia Calon Pengantin Wanita Sebelum Tewas
Sang calon pengantin wanita bersemangat merencanakan sendiri pernikahannya dengan dibantu pihak wedding organizer di Jogja. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kematian calon pengantin wanita, Chatarina Wiedyawati (30), yang mendadak menyisakan kesedihan bagi Yayuk Sekar Ayu. Wiwit, sapaan akrab Chatarina, menunjuk Sekar Ayu sebagai wedding organizer (WO) yang mengurusi persiapan sesi foto prewedding, dekorasi pernikahan, acara resepsi, sampai rias pengantin.

Yayuk menuturkan sama sekali belum pernah bertemu muka dengan Wiwit meski sang calon pengantin sudah memberikan uang muka untuk memesan jasanya dalam resepsi yang direncanakan berlangsung pada 5 September 2017. Selama ini, ia hanya berkomunikasi via WhatsApp (WA) dan telepon ketika membicarakan persiapan pernikahan.

"Dia sudah booking tanggal pernikahan sejak awal tahun, setelah melihat dari Instagram dan menghubungi saya via WA," ujar Yayuk kepada Liputan6.com, Minggu, 21 Mei 2017.

Lewat percakapan via WA itu pula, Yayuk bisa menangkap kesan Wiwit yang sangat antusias menyiapkan pesta pernikahannya. Sang calon pengantin itu selalu tertawa dan berkirim pesan dengan nada yang menyiratkan kebahagiaan.

Mereka membicarakan konsep, dekorasi, dan gaya rias pengantin. Semula, Wiwit berkeinginan resepsi digelar di gedung SMKI. Tetapi karena pada tanggal yang ditentukan gedung sudah dipesan orang lain, resepsi akhirnya dipindah ke Tamansari.

Hanya sekali Yayuk berbicara secara langsung dengan Wiwit melalui telepon. Pada 2 Mei lalu, Wiwit menghubunginya dan berbicara banyak soal keinginan dan konsep pernikahan. Dia ingin yang terbaik untuk perhelatan besar itu.

"Wiwit sempat bingung, ingin rias paes atau modern. Saya menyarankan nanti saat bertemu sewaktu pemotretan prewedding bisa dibicarakan lagi dan Wiwit setuju," kata Yayuk.

Terakhir, Yayuk menghubungi Wiwit via WA pada 7 Mei 2017 pukul 14.00 WIB. Namun, tidak ada respons karena pesan tidak terkirim yang dibuktikan dengan centang satu pada layar percakapan.

Yayuk yang bingung hanya menunggu kabar dari Wiwit. Pada 8 Mei, pacar dari sepupu Wiwit menghubunginya dan meminta sesi pemotretan dibatalkan dulu karena Wiwit tidak jadi ke Jogja. Yayuk merasa heran, tetapi si penelepon pun tidak bisa menjelaskan banyak hal karena sama-sama tidak bisa menghubungi sang calon pengantin.

Dalam percakapan dengan Wiwit selama ini, Yayuk nyaris tidak pernah mendengar cerita tentang calon suami Wiwit. "Dia cuma bercerita calon suaminya orang Blitar, selebihnya tidak pernah cerita," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya